Hari hampir Maghrib, istri sms sudah sampai di Cibitung tandanya siap-siap jemput di Jati Bening, pakai jaket, keluarkan motor, tiba-tiba anak keluar dari kamar nenek dan ingin ikut menjemput bundanya. Hayoo nak siapkan jaket mu, senangnya dia dengan ajakan ku, tetapi tiba-tiba nenek keluar dari kamar dan melarangnya untuk ikut dengan ku. Akhirnya anak ku diam dan kesal.
Dalam perjalanan hujan rintik-rintik dan membasahi sedikit baju dan celana ku, oupss aku mengerem dan tergelincir, aku jatuh karena menghindar motor di depan ku yang tiba-tiba menikung dan mengerem di depan ku. Helm dan Jaket hujan yang ku cantelkan di motor terlempar, helm yang ku gunakan terpental, motor ku ditabrak dari belakang oleh motor lain.
Aku terbangun dari jatuh ku, melihat mobil dihadapan muka ku, terima kasih ya Allah atas semua kejadian ini. Tidak perlu ada yang merasa benar atau salah dalam kejadian ini, yang penting diri ku selamat walau luka di kaki dan kerusakan kecil dimotor ku, terima kasih ya Allah, seandainya anak ku ikut entah apa yang akan terjadi, seadainya kejadian itu aku sedang membonceng istri ku, entah apa yang akan terjadi. Allah Maha Pengasih dan Pemurah, terima kasih ya Allah.
Ku lanjutkan perjalanan menjemput istri dengan motor ku yang sedikit rusak dan sedikit perih ku rasakan karena luka terkena air hujan. Ku jemput istri ku sampai rumah seperti biasa, tanpa dia perlu tahu apa yang terjadi pada ku. Aku belajar menahan rasa sakit dan belajar mengurangi rasa beban orang lain (keluarga dan orang tua), yang penting aku selamat dan melanjutkan kewajiban ku sebagai pemimpin keluarga kecil ku, dan masih dapat melanjutkan untuk berbakti kepada orang tua. Terima kasih ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Google