Penelitian Tindakan Kelas (PTK)-Menyusun Kajian Pustaka
Penelitian adalah sebuah kegiatan ilmiah, dan kegiatan imiah erat kaitannya dengan ilmu. Melalui sebuah penelitian akan dibangun ilmu baru dan pasti memerlukan landasan ilmu yang telah ada sebelumnya. Alasan inilah yang menyebabkan pentingnya kajian pustaka dalam sebuah penelitian. Melalui kajian pustaka akan dibangun kerangka terori dan kerangka berpikir penelitian.
Kerangka teori merupakan landasan pijak sekaligus memberikan arah sehingga kita dapat melakukan penelitian sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Menulis kajian teori berarti menuangkan pendapat ahli terkait dengan variabel yang kita teliti dalam bentuk kutipan baik langsung maupun tidak langsung kemudian mengkajinya dengan cara membanding-bandingkan dan memberi makna dalam bentuk interpretasi. Hasil kajian pustaka ini digunakan oleh peneliti sebagai kerangka teori yang berfungsi sebagai landasan dan gambaran bagi peneliti dalam melakukan proses penelitian. Dadalam penelitian kuantitaif, kerangka teori menjadi dasar dalam pengembangan instrumen penelitian. Tanpa dukungan teori yang kuat maka sulit penelitian kuantitatif dapat dilakukan.
Menyusun kajian pustaka merupakan kegiatan membaca dan memahami referensi mengenai variabel penelitian. Dalam PTK dikenal dengan variabel masalah dan variabel tindakan. Setelah peneliti mengumpulkan hasil bacaan kemudian menuangkannya dalam satu bangunan kerangka teori yang cukup dalam dan tuntas. Kajian tersebut tidak sekedar rangkuman hasil bacaan berbentuk kutipan definisi tentang variabel, akan tetapi membahas tuntas setiap variabel.
Dalam perencanaan PTK ditetapkan masalah dan perlakuan atau tindakan yang akan digunakan sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi. Masalah yang diangkat harus dipahami benar oleh peneliti melalui kajian pustakan. Demikian juga penetapan tindakan tidak bisa dilakukan dengan menebak, atau berdasarkan rasa senang terhadap sebuah tindakan melainkan harus dilakukan melalui kajian pustaka. Jadi sebenarnya kajian pustaka sudah dilakukan peneliti para pra-PTK dan dalam proposal baru dituliskan dalam bab 2.
Seperti juga menulis paparan bagian lainnya, sebaiknya Anda menyusun kerangka tulisan sebelum menguraikannya. Hal itu akan sangat membantu Anda dalam mencari referensi. Adapun apabila dalam referensi ditemukan bagian yang belum terdaftar dalam kerangka karangan Anda dapat menambahkannya. Demikian juga apabila dalam referensi Anda tidak menemukan teori mengenai salah satu bagian yang telah ditulis dalam kerangka maka Anda dapat membuangnya atau menggantinya.
Penulisan kajian teori diawali dengan mambahas variabel masalah atau variabel dampak (what) kemudian disusul dengan pembahasan variabel perlakuan (how). Setiap bagian kemudian diurainakn sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini contoh sistimatika untuk PTK Ibu Siti.
- Keterampilan Berbahasa
- Definisi
- Jenis keterampilan berbahasa
- Kompetensi Dasar keterampilan berbahasa
- Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
- Metode pembelajaran keterampilan berbahasa
- Metode 5W+1H
- Definisi
- 5W+1H sebagai metode pembelajaran
- Prosedur pembelajaran
- Media yang digunakan
- Kelebihan dan kekurangan
Apabila variabel masalah ada dua maka dua-duanya dikaji. Jadi sistematikanya akan menjadi seperti berikut.
- Variabel masalah A
- Sub bagian 1
- Sub bagian 2
- Sub berikutnya
- Variabel masalah B
- Sub bagian 1
- Sub bagian 2
- Sub berikutnya
- Variabel tindakan
- Sub bagian 1
- Sub bagian 2
- Sub berikutnya
Mutu kajian pustaka tidak terletak pada jumlah kutipan dan jumlah paparan yang Anda tulis melainkan isi dan mutu referensi. Sekali lagi ditegaskan bahwa kajian pustaka bukan rangkuman teori atau kumpulan pendapat para ahli, melainkan kajian atau bahasan. Mengjaki atau membahas artinya membandingkan dan memberi interpretasi dengan konteks penelitian kita.
Anda boleh menggunakan berbagai macam referensi namun harus yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiauh. Jenis-jenis referensi yang dapat digunakan seperti buku, jurnal, majalah, koran, sumber elektronik seperti CD, dan web. Referensi web yang dapat digunakan hanya web-web tertentu yang dianggap ilmiah dan bermutu. Diupayakan referensi yang digunakan adalah terbitan terbaru, jangan sampai menggunakan sumber yang terbit 10 tahun lalu. Sebaiknya Anda melakukan kajian terhadap sumber yang jumlahnya memadai. Di kampus-kampus disyaratkan kepada mahasiswa untuk mengkaji sedikitnya 5 sumber untuk setiap variabel. Anda sebaiknya juga mengupayakan hal itu.
Bagi Anda yang tinggal di daerah biasanya kesultan memperoleh referensi. Banyak cara untuk memperolehnya. Yang pertama Anda bisa menyempatkan diri pergi ke perpustakaan kampus untuk membaca referensi. Kedua Anda dapat memesan referensi kepada teman yang ada di kota. Ketiga Anda bisa sharing referensi dengan teman lain.
Tidak ada penelitian yang tidak didasari dengan kajian pustaka dan menulis. Inilah yang menyebebakan wawasan Anda lebih luas dan dalam mengenai pembelajaran. Sejak kecil kita seudah belajar membaca dan menulis. Jadi membaca dan menulis tidak sulit karena merupakan pekerjaan kita sehari-hari sejak kecil.
Selamat membaca dan menlis.
Sumber : http://djj.bdkjkt.org/