Latest Post

Ketika masalah telah memenuhi lima kriteria maka saatnya menentukan tindakan atau perlakuan. Yang dimaksud dengan tindakan adalah terapi yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melakukan PTK. Dalam contoh kedokteran misalnya penderita struk diterapi dengan akupunctur sampai struknya sembuh. Dalam kasus Ibu Siti dengan masalah rendahnya kemampuan menangkap informasi rinci dari teks, tindakan apa yang secara ilmiah dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut?
Alternatif tindakan akan sangat beragam namun peneliti harus memilih salah satu yang paling tepat. Oleh karena itu tindakan yang dipilih harus memiliki syarat tertentu. Syarat pertama, tindakan harus terkait dengan penyebab masalah. Ini syarat substansial yang harus dipenuhi. Seorang dokter apabila memberikan resep obat maka harus mempertimbangkan apa penyebab dari penyakit yang diderita pasien. Kalau tidak maka dokter akan memberi obat yang salah dan akibatnya bisa fatal. Demikian juga dalam PTK, tindakan yang berfungsi sebagai obat untuk menyelesaikan masalah harus dipilih dengan pertimbangan penyebab dari masalah. Misalnya pada kasus Ibu Siti jika penyebab rendahnya kemampuan yang ditemukan adalah tidak tepatnya metode pembelajaran yang digunakan maka tindakan yang dipilih adalah menerapkan metode tertentu. Akan tidak tepat kalau Ibu Siti memilih tindakan penerapan media pembelajaran.
Kedua, tindakan yang dipilih harus teoretis. Yang dimaksud dengan teoretis adalah berdasarkan kajian teori. Kalaupun tindakan berupa sebuah inovasi yang belum ada dalam referensi maka harus diungkapkan landasan dari inovasi tersebut.
Ketiga tindakan sebaiknya yang belum pernah dilakukan sebelumnya dalam praktek pembelajaran sehari-hari. Mungkin tindakan yang dipilih merupakan sebuah inovasi atau penerapan dari teori yang up todate, misalnya sebuah model pembelajaran yang dikembangkan dari teori Multiple Intellegence yang selama ini belum banyak dilakukan.
Terakhir tentu saja tindakan harus sesuai dengan kemampuan, baik dari segi pendidik, sarana dan biaya. Ketika peneliti memilih tindakan yang inovatif dan bagus namun apa maknanya apabila kompetensi, sarana atau biaya tidak memungkinkan.
Berdasarkan pertimbangan terhadap syarat-syarat di atas maka langkah yang harus dilakukan peneliti dalam menentukan tindakan untuk PTK adalah pertama menelaah sebab-sebab terjadinya masalah, kedua mencari referensi terkait dengan penyebab masalah tersebut. Ketika melakukan telaah sebab akan ditemukan lebih dari satu sebab, peneliti harus menilai mana yang menjadi sebab utama. Demikian juga ketika mengkaji referensi akan ditemukan lebih dari satu tindakan yang mungkin dilakukan dan peneliti harus memilih satu tindakan yang paling tepat dan mungkin dilakukan.
Dalam PTK variabel pertama adalah variabel masalah dan variabel kedua  adalah variebel tindakan. Ketika Anda melakukan kegatain pra-PTK Anda harus sudah melakukan kajian terhadap setiap variabel. Melalui kajian tersebut Anda harus menemukan bahwa secara teoretis  variebel tindakan memiliki peluang besar untuk mempengaruhi variabel masalah. Kalau Anda tidak menemukan hubungan tersebut maka Anda harus mengganti variabel tindakan.
Conotoh sederhana. Variabel pertama curah hujan di kaliamntan, variabel kedua intensitas banjir di Jakarta. Sekilas ada hubungan karena hujan berkaitan dengan air dan hujan di Jakarta juga berhubungan dengan air. Tapi apakah logis kesimpulan bahawa curah hujan di Kalimantan berhubungan dangan, atau menyebebkan banjir di jakarta? Tentu tidak logis. Itu berarti kerangka berpikir yang digunakan keliru. Artinya penelitian tersebut secara paradigmatik tidak ilmiah dan harus mengganti variabel. Sebaiknya variabel pertama curah hujan di Bogor, varibel kedua intensitas banjir di Jakarta.
Contoh pada kasus Ibu Siti,berdasarkan kaji masalah maka dirumuskan tema dan masalah berikut:
Tema                  : Kemampuan membaca.
Masalah              : Rendahnya kemampuan peserta didik dalam menemukan informasi rinci dari teks.
Tindakan apa yang tepat untuk meningkatkan kemampuan menemukan informasi rinci dari teks? Langkah pertama untuk menjawabnya adalah mengkaji sebab dari masalah tersebut. Dalam kausus ini penyebab masalah sebagai berikut: Pada umumnya teks terdiri dari informasi terkait dengan 5 pertanyaan, yaitu apa, siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana. Para peserta didik banyak yang tidak memahami hal itu dan menurut pengalaman Bu Siti, memang para peserta didik tidak dilatih untuk menemukan informasi rinci berdasarkan karakter dan struktur teks tersebut.
Langkah berikutnya adalah mengkaji referensi. Dalam langkah ini peneliti harus membaca referensi terkait dengan tema focus masalah. Fungsi utama dari kaji referensi adalah memahami seluk beluk masalah dan merupakan upaya untuk mencari alternatif  tindakan. Yang harus didahulukan adalah memahami lebih dahulu anatomi masalahnya, baru kemudian memilih alternatif tindakan.  Urutan tersebut harus dilakukan karena alternatif tindakan akan sulit ditemukan sebelum peneliti memahami benar masalahnya.
Bisa jadi tindakan yang dipilih oleh peneliti adalah sebuah inovasi. Pilihan ini sangat baik dan itu sebenarnya yang diharapkan melalui sebuah PTK, yaitu menemukan teknik pembelajaran baru. Namun demikian tentu tidak ada sebuah inovasi yang tidak didasari oleh teori sebelumnya. Pasti ada referensi terkait dengan inovasi tersebut.
Dalam kasus Bu Siti, setelah menelaah referensi dan diskusi dengan teman sejawat ditemukan sebuah inovasi metode untuk melatih para peserta didik terampil menemukan informasi rinci dari teks.Bu Siti dan kolega menyebutnya metode 5W + 1H. Dalam pelaksanaan PTK Bu Siti akan melatih siswa agar terampil menemukan informasi rinci dengan menerapkan pola pertanyaan what-who-when-where-why dan how. Kepada peserta didik akan disodorkan teks kemudian mereka akan mencari informasi untuk menjawab keenam pertanyaan tersebut. Latihan ini akan dilakukan berkali-kali dalam bentuk bersiklus tindakan sehingga kelihatan peningkatannya.
Pada kasus Bu Siti maka tema, masalah dan tindakan dapat ditulis sebagai berikut:
Tema               : Kemampuan membaca.
Masalah        : Rendahnya kemampuan peserta didik dalam menemukan informasi rinci dari teks.
Tindakan         : Penerapan metode latihan mencari informasi berpola pertanyaan 5W + 1 H
Beberapa contoh tema, masalah dan tindakan dilihat di bawah ini.
Mata Pelajaran IPA
Tema               : Kemampuan kerja ilmiah.
Masalah          : Rendahnya kemampuan menyusun kesimpulan berdasarkan data hasil pengamatan.
Tindakan         : Penerapan model Inquir
Mata Pelajaran Kimia
Tema               : Penguasaan konsep kimia
Masalah           : Rendahnya hasil belajar pokok bahasan Kimia Lingkungan
Tindakan          : Penerapan metode proyek pembuatan film tentang pencemaran lingkungan
Mata Pelajaran Agama
Tema               : Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih
Masalah           : Rendahnya hasil mata pelajaran Fiqih
Tindakan          : Penerapan sistem modular
Mata Pelajaran Matematika
Tema               : Pemahaman konsep volume bangun ruang
Masalah          : Sulitnya menerapkan konsep volume bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari
Tindakan         : Penerapan pendekatan Realistic Matematic
Mata pelajaran Sejarah
Tema               : Kemampuan bernalar
Masalah           : Rendahnya kemampuan penalaran sejarah
Tindakan          : Penerapan pola Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP)
Mata Pelajaran IPS
Tema               : Keberanian mengungkapkan pendapat
Masalah          : Rendahnya kemampuan mengemukakan pendapat pada mata pelajaran IPS
Tindakan         : Penggunaan media komik tanda kata
Bagi pendidik yang mengajar di sekolah/madrasah unggulan mungkin ada yang tidak menemukan masalah pembelajaran. Semuanya sudah establish, fasilitas memadai, peserta didik tidak bermasalah dan kualitas pembelajaran sudah baik. Namun demikian sebanarnya tidak ada alasan tidak melakukan PTK karena PTK bukan hanya bertujuan menyelesaikan kelemahan-kelemahan, melainkan juga meningkatkan mutu. Apabila sebuah pembelajaran sudah baik maka boleh jadi melakukan PTK untuk meningkakannya agar lebih baik misalnya bagaimana meningkatkan hasil belajar melalui penerapan konsep  e-learning, bagaimana strategi pembelajaran untuk kelas akselerasi  dan sejenisnya.

Sumber : http://djj.bdkjkt.org/

Keberhasilan penelitian tindakan berbeda dengan penelitian lainnya yang didasarkan pada seberapa baik metodologi yang digunakan dan seberapa besar hasil penelitian itu dapat dipercaya. Khusus pada penelitian tindakan, keberhasilannya selain dilihat dari dua hal di atas, juga memperhatikan tingkat keefektifan tindakan yang dilakukan dalam meningkatkan kondisi tertentu sebagai variabel dampaknya.
Untuk menentukan bahwa perlakukan yang digunakan itu efektif dan memiliki dampak terhadap perubahan variabel lainnya maka harus ditentukan standar atau patokan yang membatasi bahwa perlakuan itu telah berhasil. Secara pasti tidak ada pembatasan mutlak untuk mengukur keberhasilan sebuah PTK, akan tetapi pada umumnya pembatasan ini minimal 60 % baik dari skor yang harus dicapai maupun besaran jumlah responden sebagai subyek penelitian.
Penentuan standar atau patokan keberhasilan dalam PTK ditentukan oleh peneliti itu sendiri dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan subyek penelitian. Apabila subyek penelitian memiliki kemampuan yang cukup baik maka sangat memungkinkan patokan keberhasilannya dibuat lebih dari 60 %, akan tetapi jika sebaliknya, maka cukup dipatok 60 %. Contoh : ……” PTK ini dikatakan berhasil apabila siswa telah mencapai skor KKM minimal 70 dengan jumlah minimal 75 % dari total siswa…..”.
INSTRUMEN DAN PENGOLAHAN DATA

Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen dalam penelitian dapat berupa tes dan non tes. Instrumen berupa tes dibuat untuk mengukur kemampuan atau keterampilan tertentu. Tes ini dapat berupa tes lisan, tes tertulis ataupun tes performance tergantung pada jenis kemampuan atau keterampilan apa yang diinginkan. Sedangkan instrumen jenis non tes diantaranya sebagai berikut:
a.  Observasi langsung
Pengamatan data dengan observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan terjun langsung kedalam obyek penelitian. Oberservasi ini dapat dilakukan dengan cara terlibat dan beraktivitas bersama-sama dengan obyek yang diteliti atau hanya sebagai pengamat saja.
b.  Wawancara
Wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka. Teknik ini bisa terstruktur dengan item-item pertanyaan yang telah disiapkan ataupun wawancara bebas.
c.  Daftar pertanyaan
Daftar pertanyaan (kuesioner) adalah seperangkat pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian. Bentuk kuesioner ini bisa berbentuk tertutup artinya pilihan jawaban sudah disediakan peneliti, atau terbuka berupa pertanyaan essey, atau semi terbuka artinya pilihan jawaban sudah disiapkan akan tetapi diberikan jawaban kosong yang disediakan bilamana responden merasa tidak ada yang cocok dengan jawaban yang telah disediakan.
d. Catatan lapangan
Catatan lapangan dilakukan untuk mengetahui kejadian-kejadian, fakta, dan interaksi yang terjadi di kelas selama dilakukan proses pebelajaran. Instrumen yang digunakannya adalah lembar catatan sesuai dengan jenis datanya.

Menentukan instrumen pengumpul data harus memperhatikan variabel yang akan diukur. Kalau variabel yang akan diukur ada dua maka setidaknya kta membutuhkan 2 instrumen. Untuk memudahkan merancang instrumen pengumpul data maka buatlah matriks identifikasi seperti berikut.

VARIABEL
METODE PENGUMPUL DATA
INSTRUMEN PENGUMUL DATA
Keretampilan menangkap isi teks
Tes tulis
Soal
Suasana belajar
Pengamatan, wawancara,
Tabel pengamatan,  anecdotal record(catatan hal-hal penting), daftar pertanyaan lisan, kamera.

Teknik analisis dan penafsiran data
Analisis dan penafsiran data merupakan bagian yang penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisis dan penafsiran data tersebut, maka data yang dihasilkan dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah-masalah yang diteliti. Data yang diperoleh dari lapangan akan tidak bermakna bahkan sia-sia jika tidak dilakukan analisis dan penafsiran mendalam sehingga mampu memberikan penjelasan bahkan prediksi terhadap apa yang akan terjadi.
Teknik analisis data adalah penjelasan tentang tata cara dan perangkat statistik yang digunakan menganalisis data penelitian, apakah berbentuk deskriptif, komparatif, atau asosiatif.
Teknik analisis deskriptif dilakukan untuk membuat gambaran suatu  obyek penelitian secara mendetil dan akurat sehingga memberikan makna yang jelas atas dari yang didapatkan dari lapangan. Oleh karena itu, dalam teknik ini perlu dijelaskan bagaimana peneliti akan menyajikan data yang dihasilkan dari lapangan, apakah dengan kategorisasi, persentase atau klasifikasi lainnya.
Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengolah data yang didapatkan dari lapangan. Secara umum ada dua macam analisis data yaitu:
a.  Data kualitatif
Analisis data kualitatif dengan cara membuat klasifikasi, pengelompokkan dan penafsiran data yang diperoleh.
b.  Data kuantitatif
Analisis data kuantitatif yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan rumus persen yaitu skor perolehan dibagi skor ideal dikalikan 100 sehingga diketahui sebaran data yang rendah, sedang dan tinggi.
Setelah data dianalisis baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif dengan menggunakan statistik, maka perlu dijelaskan secara seksama melalui tafsir dan uraian tentang apa makna dibalik data yang ditemukan. Lebih baik lagi jika dalam penafsiran data diberikan penguatan dengan menjelaskan dukungan teori sebagai pisau analisis yang mengkaji temuan hasil penelitian sehingga apa yang telah didapatkan dari lapangan secara empirik dapat dibuktikan pula secara teoritik. Jika demikian, maka hasil penelitian dapat memberikan arti bagi kehidupan sesuai dengan fokus dan lokusnya yang kemudian bisa digunakan dalam pengambilan keputusan, penetapan kebijakan dan pemecahan masalah lainnya. 

Proposal penelitian merupakan produk akademik atau karya ilmiah sebagai sebuah karya intelektual. Apabila proposal yang kita susun ingin masuk ke dalam kategori tersebut maka harus memenuhi criteria tertentu, diantaranya:
  1. Sistimatis: susunan komponennya rapih, menggambarkan urutan dari yang harus didahulukan ke komponen berikutnya yang menggunakan landasan komponen terdahulu.  Misalnya, latar belakang harus diletakkan di awal sebelum rumusan masalah.
  2. Logis: latar belakang, rumusan masalah, solusi yang diajukan, teknik penelitian yang akan digunakan harus masuk akal. Selain itu,perlu disesuaikan dengan kemampuan,  tidak mengawang-ngawang, tidak terlalu rendah (sesuai dengan tingkatan), mungkin dilakukan dalam situasi yang ada, potensi SDM dan fasilitas tersedia atau dapat disediakan; dan biayanya terjangkau.
  3. Teoretik: landasan teori, kerangka berpikir, hipotesis tindakan, tindakan yang akan dilakukan, metode penelitian, instrument penelitian dan pembahasan harus dilandaskan kepada teori. Kalau tidak teoretik maka tidak dapat dikategorikan ilmiah. Kalau tidak ilmiah maka bukan penelitian. Oleh karena itu, peneliti dan kolaborator harus cukup membaca referensi terkait dengan variable dan metode penelitian, khusunya metode penelitian tindakan kelas.
  4. Simpel: proposal harus dapat dipahami oleh orang-orang yang terlibat oleh karena itu,harus memperhatikan siapa mereka. Tema penelitian sesuai dengan kebutuhan, kata-kata yang digunakan sederhana (tidak berbelit-belit) dan mudah dipahami,  kalimat tidak terlalu panjang sehingga sulitdi pahami, komponen proposal tidak berlebihan dan penampilan tidak mencolok.
  5. Menarik: tampilan proposal harus mengundang orang untuk terdorong membacanya. Diberi halaman muka berwarna dengan tatatulis yang artistik. 
Penilaian proposal menggunakan criteria tersebut di atas tentu hasilnya relative tergantung kepada siapa yang menilanya namun setidaknya dapat dijadikan panduan untuk menilai kelayakan sebuah proposal bagi penyusun.
Secara umum, komponen sebuah proposal terdiri dari tiga bagian saja yaitu pendahuluan, landasanteori dan metodologi penelitian. Proposal PTK sebenarnya lebih mirip proposal penelitian kuantitatif dari pada proposal penelitian kualitatif. Oleh karena itu, tidak terlalu sulit karena lebih banyak guru di Indonesia pernah melakukannya. Meskipun demikian, perlu ditambahkan komponen-komponen pelangkap seperti judul penelitian, daftar pustaka dan lampiran-lampiran.  Berikut ini komponen dan sistematika proposal PTK yang dimodifikasi dari buku yang ditulis oleh Professor Supardi dan Profesor Suharjono, yaitu:
HalamanJudul
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar gambar dan tabel
Bab      I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tindakan
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Bab   II. KAJIAN PUATAKA
A. Kajian mengenai variabel (what)
B. Kajian mengenai tindakan (how)
C. Kerangka berpikir
D. HipotesisTindakan (bila perlu)
Bab  III. Metodologi Penelitian
A. Setting Penelitian
B. Prosedur Penelitian
C. Metode Pengumpulan DataTeknik analisis data
  1. Jenis data
  2. Sumber data
  3. Instrumen pengumpul data
D. Indikator Keberhasilan
    Daftar Pustaka
    Lampiran
    1. RPP yang akan digunakan dalam PTK
    2. Materi terkait dengan PTK
    3. Instrumen pengumpul data
    4. Bio data peneliti dan kolaborator
    Sub-sub komponen yang tertulis di atas tentu saja tidak baku melainkan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya dalam bab pendahuluan dapat ditulis sub bab identifikasi dan pembatasan masalah, atau dalam bab kajian teori dan pustaka memuat sub bab yang memaparkan teori tentang setiap variable penelitian. Demikian juga dalam hal penomoran daftar isi bias menggunakan abjad ataupun nomor, bisa juga di dalam bentuk nomor seperti.
    Pemilihan teknik penomoran sangat bebas tergantung dari kesukaan dan efektifitas yang penting adalah konsistensi dari awal hingga akhir. Agar tidak menyulitkan dalam editing disarankan untuk mengetik dengan seting penomoran otomatis yang ada dalam fungsi software olah kata. Dalam Microsoft Word  terdapat fungsi multilevel list yang dapat membantu member nomor secara otomatis.

    Sumber : http://djj.bdkjkt.org/

    Instrumen Pengumpulan Data
    Instrumen dalam penelitian dapat berupa tes dan non tes. Instrumen berupa tes dibuat untuk mengukur kemampuan atau keterampilan tertentu. Tes ini dapat berupa tes lisan, tes tertulis ataupun tes performance tergantung pada jenis kemampuan atau keterampilan apa yang diinginkan. Sedangkan instrumen jenis non tes diantaranya sebagai berikut:
    Observasi langsung
    Pengamatan data dengan observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan terjun langsung kedalam obyek penelitian. Oberservasi ini dapat dilakukan dengan cara terlibat dan beraktivitas bersama-sama dengan obyek yang diteliti atau hanya sebagai pengamat saja.
    Wawancara
    Wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka. Teknik ini bisa terstruktur dengan item-item pertanyaan yang telah disiapkan ataupun wawancara bebas.
    Daftar pertanyaan
    Daftar pertanyaan (kuesioner) adalah seperangkat pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian. Bentuk kuesioner ini bisa berbentuk tertutup artinya pilihan jawaban sudah disediakan peneliti, atau terbuka berupa pertanyaan essey, atau semi terbuka artinya pilihan jawaban sudah disiapkan akan tetapi diberikan jawaban kosong yang disediakan bilamana responden merasa tidak ada yang cocok dengan jawaban yang telah disediakan.
    Catatan lapangan
    Catatan lapangan dilakukan untuk mengetahui kejadian-kejadian, fakta, dan interaksi yang terjadi di kelas selama dilakukan proses pebelajaran. Instrumen yang digunakannya adalah lembar catatan sesuai dengan jenis datanya.
    Menentukan instrumen pengumpul data harus memperhatikan variabel yang akan diukur. Kalau variabel yang akan diukur ada dua maka setidaknya kta membutuhkan 2 instrumen. Untuk memudahkan merancang instrumen pengumpul data maka buatlah matriks identifikasi seperti berikut.
    VARIABEL
    METODE PENGUMPUL DATA
    INSTRUMEN PENGUMUL DATA
    Keretampilan menangkap isi teks
    Tes tulis
    Soal
    Suasana belajar
    Pengamatan, wawancara,
    Tabel pengamatan,  anecdotal record(catatan hal-hal penting), daftar pertanyaan lisan, kamera.

    Teknik analisis dan penafsiran data
    Analisis dan penafsiran data merupakan bagian yang penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisis dan penafsiran data tersebut, maka data yang dihasilkan dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah-masalah yang diteliti. Data yang diperoleh dari lapangan akan tidak bermakna bahkan sia-sia jika tidak dilakukan analisis dan penafsiran mendalam sehingga mampu memberikan penjelasan bahkan prediksi terhadap apa yang akan terjadi.
    Teknik analisis data adalah penjelasan tentang tata cara dan perangkat statistik yang digunakan menganalisis data penelitian, apakah berbentuk deskriptif, komparatif, atau asosiatif.
    Teknik analisis deskriptif dilakukan untuk membuat gambaran suatu  obyek penelitian secara mendetil dan akurat sehingga memberikan makna yang jelas atas dari yang didapatkan dari lapangan. Oleh karena itu, dalam teknik ini perlu dijelaskan bagaimana peneliti akan menyajikan data yang dihasilkan dari lapangan, apakah dengan kategorisasi, persentase atau klasifikasi lainnya.
    Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengolah data yang didapatkan dari lapangan. Secara umum ada dua macam analisis data yaitu:
    Data kualitatif
    Analisis data kualitatif dengan cara membuat klasifikasi, pengelompokkan dan penafsiran data yang diperoleh.
    Data kuantitatif
    Analisis data kuantitatif yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan rumus persen yaitu skor perolehan dibagi skor ideal dikalikan 100 sehingga diketahui sebaran data yang rendah, sedang dan tinggi.
    Setelah data dianalisis baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif dengan menggunakan statistik, maka perlu dijelaskan secara seksama melalui tafsir dan uraian tentang apa makna dibalik data yang ditemukan. Lebih baik lagi jika dalam penafsiran data diberikan penguatan dengan menjelaskan dukungan teori sebagai pisau analisis yang mengkaji temuan hasil penelitian sehingga apa yang telah didapatkan dari lapangan secara empirik dapat dibuktikan pula secara teoritik. Jika demikian, maka hasil penelitian dapat memberikan arti bagi kehidupan sesuai dengan fokus dan lokusnya yang kemudian bisa digunakan dalam pengambilan keputusan, penetapan kebijakan dan pemecahan masalah lainnya.

    Sumber: http://djj.bdkjkt.org/

    E-mail account adalah fasilitas standard yang Anda miliki dari layanan web hosting IndoTarget.Net dan Live.Biz.Id. Dalam tutorial webhosting berikut kami akan menyajikan cara mengelola e-mail account termasuk di dalamnya membuat, menghapus, dan mengedit e-mail account melalui cPanel.

    Membuat e-mail Account
    1. Login ke cPanel
    2. Klik pada menu E-Mail Account
    3. Silahkan isi dan lengkapi form paling atas dari halaman tersebut :
      • E-mail : silahkan diisi dengan e-mail yang akan dibuat. Misal Anda ingin membuat e-mail dengan alamat yoga@namadomainanda.com, isi dengan yoga saja
      • Password : isi dengan password dari e-mail account yang ingin dibuat. Lalu isikan lagi password yang sama pada isian “Password (Again)”
      • Password strength secara otomatis akan mengukur tingkat kesulitan password yang Anda buat. Semakin tinggi nilainya, semakin aman password Anda
      • Mailbox Quota : isi dengan kapasitas e-mail yang dikehendaki
      • Mailbox quota harus disesuaikan dengan total kapasitas account hosting yang Anda miliki. 
    4. Klik tombol Create
    5. Akan muncul halaman berikutnya dengan keterangan “Account Created” yang artinya account e-mail telah berhasil dibuat
    6. Selanjutnya Anda dapat mengakses e-mail tersebut menggunakan WebMail atau Outlook, tergantung pilhan Anda
    7. Untuk mengakses e-mail menggunakan webmail, silahkan akses ke http://webmail.namadomainanda.com lalu masukkan alamat e-mail yangg telah dibuat (misal : yoga@namadomainanda.com – harus lengkap dengan @namadomainanda.com). Lebih detail, silahkan simak artikel tentang Mengakses e-mail Menggunakan Webmail
    Simak Video Tutorial Cara Membuat E-mail Account di cPanel

    E-Mail (Electronic Mail) adalah Surat Elektronik, yaitu mengirim dan menerima surat dengan menggunakan media elektronik seperti : komputer, IPhone, Ipad, Handphone, dan Tablet. Fungsi dan cara kerja E-mail pun sama dengan surat pada umumnya, yaitu sebagai sarana untuk saling berkomunikasi dan saling mengirim sebuah informasi dokumen ataupun data dari suatu pihak ke pihak (orang) yang lainnya, dengan berdasarkan sebuah penamaan atau alamat e-mail yang dituju.

    Dibawah ini adalah 28 website penyedia email gratis yang dapat kita gunakan untuk mengirim surat secara elektronik :
    1. GMail -> http://www.gmail.com
    2. Yahoo -> http://mail.yahoo.com
    3. Hotmail -> http://login.live.com
    4. Mail.Com -> http://mail.com
    5. GMX -> http://gmx.com
    6. Mail AOL -> http://new.aol.com
    7. Inbox -> http://inbox.com
    8. Opera Mail -> http://mail.opera.com
    9. Lycos -> http://mail.lycos.com
    10. Zoho -> http://zoho.com/mail
    11. Hushmail -> http://hushmail.com
    12. Softhome -> http://softhome.net/signup/personal
    13. Lavabit -> http://lavabit.com/apps/register
    14. Shortmail -> http://shortmail.com
    15. Bismillah -> http://bismillah.com/register.php
    16. Cosmicemail.com -> http://cosmicemail.com
    17. ZZN -> http://www.zzn.com/
    18. Hotdak -> http://www.hotdak.net/
    19. Icqmail -> http://www.icqmail.com/
    20. Muchomail.com -> http://muchomail.com/
    21. Yandex Mail -> https://mail.yandex.com/
    22. Mail2world -> http://www.mail2world.com/
    23. Juno Mail -> http://webmail.juno.com/
    24. Computermail -> http://www.computermail.net/
    25. Techemail -> http://www.techemail.com/
    26. Hello Kitty -> http://www.sanriotown.com/
    27. Netaddress -> http://www.netaddress.com/
    28. Webmail.co.za -> http://www.webmail.co.za/

    Tugas kelas XI : Daftarlah email gratis di salah satu penyedia diatas, explore web tersebut dan buatlah makalah tutorial/panduan membuat email gratis tersebut dan jelaskan kelebihan dan kekurangan dari penyedia web tersebut dibandingkan dengan penyedia lainnya. Setiap siswa harus memiliki email yang berbeda dan dapat menggunakan email gratis yang tidak tertulis diatas. Untuk instruksi lebih lanjut akan saya jelaskan di Laboratorium Komputer dan di penugasan yang ada di http://schoology.com/.


    Segera pilih salah satu Email Gratis diatas, dikarenakan setiap siswa tidak boleh sama untuk mengexplore cara mendaftar dan penggunaan email tersebut.

    lazada.co.id
    Sekarang Jakarta terkenal dengan Kota yang macet, segala aktifitas kita diluar lebih banyak waktunya di dalam kendaraan, hal ini membuat ketidaknyamanan kita untuk bepergian untuk berbelanja. Hampir semua tempat perbelanjaan di bulan Ramadhan selalu dipenuhi pengunjung yang berbelanja dan juga hanya sekedar ngabuburit, antrian dan berdesak-desakan di pusat perbelanjaan tidak dapat terelakan lagi. 

    Solusi tepat untuk menghindari kemacetan, antrian dan berdesak-desakan disaat kita ingin berpergian berbelanja untuk keperluan Ramadhan dan Lebaran, kita dapat memanfaatkan fasilitas yang telah diberikan oleh Lazada, yaitu situs belanja online, aplikasi messenger lintas platform seperti KakaoTalk dan Lazada App for Android, semua informasi produk selalu terupdate di semua fasilitas tersebut, bukan hanya produk yang uptodate tetapi Lazada memberikan discount dan program-program luar biasa selama Ramadhan.

    Ramadhan adalah bulan yang tepat untuk memperkuat ibadah kita dan memperdalam kecintaan kita kepada Allah S.W.T, salah satunya adalah membaca Al-Qur'an. Nah disekolah tempat saya bekerja setiap selesai sholat Dzuhur peserta didik, guru dan karyawan bersama-sama melakukan Tadarus (membaca Al-Qur'an), para siswa membawa Al-Qur'an tapi saya sebagai guru yang mempunyai mobilitas kesana kemari di sekolahan terkadang lupa membawanya, akhirnya saya menggunakan handphone Android saya yang sudah terinstall Aplikasi Qur'an. Pada hari ke-9 bulan Ramadhan ini akhirnya saya niatkan untuk membeli Tablet Cyrus Love Quran Tab 3G WiFi TV - 4 GB - Putih. Alhamdulillah layar tabletnya lumayan besar 7" sehingga dapat membaca Al-Qur'an lebih jelas. Terima kasih Lazada yang telah memberikan kemudahan untuk berbelanja yang nyaman dan discount yang luar biasa selama bulan Ramadhan di Program RamadhanFest2013.

    lazada ID

    MKRdezign

    {facebook#http://www.facebook.com/c47ur1980} {twitter#http://twitter.com/c47ur1980} {google-plus#http://plus.google.com/u/0/+CaturYogaMeiningdiasoke} {pinterest#http://www.pinterest.com/c47ur1980} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCuK3oOO6zZmaOfbh3kw63pw} {instagram#https://www.instagram.com/caturyogam/}

    Formulir Kontak

    Nama

    Email *

    Pesan *

    Gambar tema oleh enjoynz. Diberdayakan oleh Blogger.
    Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget