Latest Post

Karawang-Jawa Barat. Kegiatan Workshop Pendahuluan Tentang Keamanan Cyber yang diselenggarakan oleh EduTech Madrasah Indonesia telah selesai dilaksanakan, kegiatan ini selama 21 Aug - 09 Sep 2019 dengan jumlah peserta 72 guru yang tergabung dalam Edutech Madrasah.

Seperti yang dinyatakan dalam judul kursus, fokus kursus ini adalah untuk mempelajari bidang keamanan cyber. Dalam kursus ini, Anda akan melakukan hal berikut:
  1. Mempelajari dasar-dasar perilaku online yang aman.
  2. Mempelajari tentang berbagai jenis malware dan serangan, serta cara organisasi melindungi diri dari serangan tersebut.
  3. Mempelajari pilihan karier dalam bidang keamanan cyber.

Di akhir kursus ini, Anda akan lebih memahami perilaku online yang aman, kemungkinan konsekuensi serangan cyber, dan kemungkinan pilihan karier dalam bidang keamanan cyber.

Komunikasi kegiatan menggunakan WhatsApp.

Peserta yang dinyatakan lulus workshop berjumlah 54 guru, yaitu:
1 Ade Rohman
2 Edi Santoso
3 WULAN SETIYANA
4 Ridwan Mayar
5 Muntamah SAg
6 Jumati Rahayu
7 Sinta Rosanti
8 Muhammad Nirwan
9 Wahyu Irvana
10 Ahmad Haryadhi
11 Wahyu Sulaiman
12 Syahabudin Syahabudin
13 Nur Muslikhin
14 MOH AMIR MAHMUD
15 Fahrul Tajudin
16 Yudi Setiawan
17 Sri Wahyuni
18 Ace Syaripudin
19 Dzakirul Husni
20 Muhammad Munawar
21 Zamrani Aziz
22 Endang Putri Utama
23 Anang Rustaman
24 Widodo Dodo
25 Muhajir , M.Pd.
26 Moh Noor Ronji
27 Nafian Nugroho Yulianto
28 Rusmal Kahvi
29 Fery Ahmad Baehaqi
30 Rudi Rahman Ginanjar
31 Muslimin Yeni
32 Harun Harun
33 KRISNA MURTI
34 Aries Purnama Wangge
35 Wawan Kurniawan
36 Abdul Mupid
37 Muhammad Masduqi
38 Yusuf Fathoni
39 Husain Yapono
40 ruslan abdulgani
41 Asep Gunawan Yudhistira
42 Sukanda S.Pd
43 Mahmudin Mudin
44 BAMBANG SUGIARTO
45 Faizul Fuad
46 M. Ilham Wahyudi
47 MASYKU S.Pd.I
48 Munawir Abd. Muis
49 MOHAMAD FAUZI
50 Fathurrahman, S. Pd.
51 Zainal Muttaqin
52 SY ROCHMAT ABDUL AZIZ
53 Evi Mutawasit
54 Arini Hasanah

dan yang tidak dinyatakan lulus, yaitu:
1 Dafid Ok
2 Achmad Syaroni
3 Ahmad Rizqy
4 Amiruddin Amiruddin
5 ilyas habibi
6 Sahri Irhas
7 Ilham Sayuti
8 Mohammad Zainuri
9 Irna Wati
10 Aep Saepudin
11 Tedi S.Pd.
12 Sablis Salam
13 Ade Suherman
14 Suli Kan
15 Rivon Heru Cahyono
16 Muhasar Achank
17 Muhamad Saripudin
18 sarif saifudin

Alhamdulillah, kegiatan telah berakhir.

Alhamdulillah, kegiatan telah berakhir. 

Bekasi-Jawa Barat. Alhamdulillah Catur Yoga Meiningdias, Ketua Edutech Madrasah Indonesia mendapatkan undangan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta (Balai Litbang Agama Jakarta) untuk mempresentasikan Best Practice Madrasah Digital di Madrasah tempat ketua Edutech Madrasah mengajar, yaitu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 9 Jakarta, dan pengalamannya dengan materi Transformasi Digital. 

Beberapa Madrasah dari Jakarta, Jawa Barat dan Banten diundang sebagai peserta, sedangkan narasumber yang diundang ialah: DRImam Bukhori ( Kasi Pengembangan Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK ( Kurikulum Sarana Kesiswaan dan Kelembagaan), Catur Yoga Meiningdias (Guru TIK MAN 9 Jakarta/Ketua Umum Edutech Madrasah), dan Tras Rustamaji (Kepala Sekolah Madrasah Internasional TechnoNatura) dalam Kegiatan Pembahasan Draft Awal Ke-1 Penyusunan Panduan Peneyelenggaraan Madrasah Digital.

Jakarta (MGMP Informatika MA DKI Jakarta) -- Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Nur Pawaidudin didampingi oleh Kepala Seksi Kurikulum dan Evaluasi Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Arief Maulana, membuka kegiatan Inovasi Pengembangan Kurikulum Madrasah (Sosialiasi Mata Pelajaran Informatika di Madrasah), yang dihadiri oleh 6 Pengawas Madarasah, 22 Kepala MAN, 42 Kepala MTsN,  12 Kepala Madrasah Swasta dan guru Informatika pada setiap Madrasah tersebut, bertempat di Aula Aula Jayakarta Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, Jum'at (28/06).

Narasumber kegiatan ini Indra Charismiadji Pakar Pendidikan Abad 21, mengatakan bahwa mata pelajaran Informatika tidak sama dengan mata pelajaran TIK, Informatika sangat berbeda dengan TIK, perbedaannya antara lain, 1. di Informatika peserta didik itu di dorong untuk memecahkan masalah (Problem Solving) dan Problem Base Learning. Sedangkan di TIK peserta didik diajarkan caranya menggunakan perangkat keras, perangkat lunak. 2. di Informatika mendorong siswa untuk mencipta, sedangkan di TIK peserta didik didorong menjadi pengguna. Pada TIK titik beratnya dikemampuan penggunaan Teknologinya, sedangkan pada Informatika titik beratnya pada kemampuan manusia. 3. di Informatika akan mengintergrasikan  ilmu Science, Teknologi, Rekayasa (Engginering), Seni dan Matematika menjadi satu. Sedangkan di TIK memberikan pegetahuan. 4. di Informatika digunakan oleh siapapun dan kapan pun, sedangkan TIK digunakan cenderung oleh mereka yang berminat dengan teknologi.

"Computer Science sudah menjadi kurikulum di banyak negara lain. Indonesia siap untuk menyambut kurikulum Computer Science yang akan hadir dalam bentuk mata pelajaran Informatika," katanya.

Menurutnya, informatika akan mengajarkan anak untuk menjadi pencipta dalam artian mereka mampu menciptakan solusi atas permasalahan yang mereka temukan.

"Yang harus disiapkan pemerintah adalah bagaimana mendesain program ini ke depan. Dan, harus diingat Informatika bukan mengajarkam anak jadi programmer komputer. Tujuan utamanya adalah menjadikan anak berpikir HOTS," tegas Indra.

Ketua MGMP Informatika MA DKI Jakarta Catur Yoga Meiningdias, setelah kegiatan ini  selesai, mengadakan rapat kecil dengan beberapa guru TIK/Informatika yang hadir, untuk memastikan kegiatan berikutnya, yaitu pembuatan Perangkat Administrasi dan Media Pembelajaran Informatika  kelas 10 tahun pelajaran 2019-2020. Semoga implementasi Informatika di Madrasah Aliyah Negeri DKI Jakarta berjalan lancar dengan baik. Selamat datang Informatika di Madrasah.

Materi Sosialisasi Informatika Narasumber Indra Charismiadji:


DOWNLOAD PRESENTASI
Download Album Foto Kegiatan

Gambar diambil dari Extremetech
Malware adalah singkatan untuk Malicious Software (Perangkat Lunak Berbahaya). Malware adalah setiap kode komputer yang dapat digunakan untuk mencuri data, melewati kontrol akses, serta menimbulkan bahaya terhadap atau merusak sistem. Di bawah ini adalah beberapa jenis malware yang umum:
Spyware – Malware ini adalah dirancang untuk melacak dan memata-matai pengguna. Spyware sering berisi pelacak aktivitas, pengumpul penekanan tombol, dan pengambilan data. Dalam upaya untuk melewati prosedur keamanan, spyware sering memodifikasi pengaturan keamanan. Spyware sering melekatkan diri pada perangkat lunak yang sah atau dengan Trojan horse.
Adware – Perangkat lunak didukung iklan yang dirancang untuk secara otomatis menampilkan iklan. Adware sering terinstal bersama beberapa versi perangkat lunak. Beberapa adware dirancang hanya untuk menampilkan iklan namun lazim juga ditemukan adware yang disertai spyware.
Bot – Dari kata robot, bot adalah malware yang dirancang untuk secara otomatis melakukan tindakan, biasanya secara online. Meskipun sebagian besar bot tidak berbahaya, yang meningkatkan penggunaan bot berbahaya adalah botnet. Beberapa komputer terinfeksi oleh bot yang diprogram untuk diam menunggu perintah yang diberikan oleh penyerang.
Ransomware – Malware ini dirancang untuk menahan sistem komputer atau data di dalamnya hingga tebusan dibayar. Biasanya ransomware bekerja dengan mengenkripsi data di komputer dengan kunci yang tidak diketahui oleh pengguna. Beberapa versi lain ransomware dapat memanfaatkan kerentanan sistem tertentu untuk mengunci sistem. Ransomware tersebar melalui file yang diunduh atau beberapa kerentanan perangkat lunak.
Scareware – Ini adalah jenis malware yang dirancang untuk memaksa pengguna melakukan tindakan tertentu karena takut. Scareware memalsukan jendela pop-up yang menyerupai jendela dialog sistem operasi. Jendela ini menyampaikan pesan palsu yang menyatakan bahwa sistem berisiko atau perlu menjalankan program tertentu agar kembali beroperasi secara normal. Kenyataannya, tidak ada masalah yang diperiksa atau dideteksi dan jika pengguna setuju dan menghapus program yang disebutkan untuk dijalankan, sistem miliknya akan terinfeksi malware.
Rootkit – Malware ini dirancang untuk mengubah sistem operasi untuk membuat backdoor. Penyerang kemudian menggunakan backdoor tersebut untuk mengakses komputer dari jarak jauh. Sebagian besar rootkit memanfaatkan kerentanan perangkat lunak meningkatkan hak istimewa dan memodifikasi file sistem. Rootkit juga lazim memodifikasi forensik sistem dan alat bantu pemantauan, membuat rootkit sangat sulit dideteksi. Sering, sistem operasi komputer yang terinfeksi rootkit harus dihapus dan diinstal ulang.
Virus - Virus adalah kode berbahaya yang dapat dijalankan yang terlampir pada file lain yang dapat dijalankan, sering kali merupakan program yang sah. Sebagian besar virus memerlukan pengaktifan oleh pengguna akhir dan dapat aktif pada waktu atau tanggal tertentu. Virus dapat tidak berbahaya dan hanya menampilkan gambar namun virus juga dapat bersifat merusak, misalnya virus yang mengubah atau menghapus data. Virus juga dapat diprogram untuk bermutasi untuk menghindari deteksi. Sebagian besar virus kini disebarkan melalui drive USB, disk optik, jaringan bersama, atau email.
Trojan horse - Trojan horse adalah malware yang menjalankan operasi berbahaya dengan menyamar sebagai operasi yang diinginkan. Kode berbahaya ini mengeksploitasi hak istimewa pengguna yang menjalankannya. Sering kali, Trojan horse ditemukan di file gambar, file audio, atau permainan. Trojan horse berbeda dari virus karena melekatkan diri ke file yang tidak dapat dijalankan.
Worms – Worm adalah kode berbahaya yang menggandakan dirinya dengan secara mandiri mengeksploitasi kerentanan dalam jaringan. Worm biasanya memperlambat jaringan. Virus memerlukan program host agar dapat berjalan, namun worm dapat mengaktifkan diri sendiri. Worm hanya memerlukan partisipasi pengguna untuk infeksi awal. Setelah host terinfeksi, worm dapat menyebar dengan sangat cepat melalui jaringan. Worm memiliki pola yang serupa. Semua worm dapat menimbulkan kerentanan, dapat menyebarkan diri, dan semua berisi muatan.
Worm bertanggung jawab atas beberapa serangan paling dahsyat pada Internet. Seperti ditunjukkan pada Gambar 1, pada tahun 2001 worm Code Red telah menginfeksi 658 server. Dalam waktu 19 jam, worm telah menginfeksi lebih dari 300.000 server, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
MitM (Man-In-The-Middle) – MitM memungkinkan penyerang mengambil alih kontrol perangkat tanpa sepengetahuan pengguna. Dengan tingkat akses tersebut, penyerang dapat mencegat dan mengambil informasi pengguna sebelum mengirimkannya ke tujuan yang dimaksud. Serangan MitM secara luas digunakan untuk mencuri informasi keuangan. Banyak malware dan teknik ada untuk memberi penyerang kemampuan MitM.
MitMo (Man-In-The-Mobile) – Variasi dari man-in-middle, MitMo adalah jenis serangan yang digunakan untuk mengendalikan perangkat bergerak. Bila terinfeksi, perangkat bergerak dapat diinstruksikan agar mengungkapkan informasi sensitif pengguna dan mengirimkannya kepada penyerang. ZeuS, contoh eksploitasi dengan kemampuan MitMo, memungkinkan penyerang dengan diam-diam mengambil pesan SMS verifikasi 2 langkah yang dikirim kepada pengguna.

Reff: Intro to Cybersecurity - ID 0618 kursus di NetAcad.

MKRdezign

{facebook#http://www.facebook.com/c47ur1980} {twitter#http://twitter.com/c47ur1980} {google-plus#http://plus.google.com/u/0/+CaturYogaMeiningdiasoke} {pinterest#http://www.pinterest.com/c47ur1980} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCuK3oOO6zZmaOfbh3kw63pw} {instagram#https://www.instagram.com/caturyogam/}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh enjoynz. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget