Latest Post

Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. 

Perpustakaan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan mutu layanan dengan memanfaatkan sistem jaringan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi Perpustakaan digital merupakan koleksi terorganisasi dari informasi digital. 

Koleksi ini menggabungkan penataan dan pengumpulan informasi yang umum dilakukan oleh perpustakaan, dengan teknologi digital melalui komputer Perpustakaan digital adalah sekumpulan informasi yang dikelola dengan layanan terkait, di mana informasi disimpan dalam format digital dan dapat diakses melalui sebuah jaringan (online)

Upaya menumbuhkan kebiasaan membaca, melalui:

KELUARGA
  • menggalakkan membaca sebagai salah satu kegiatan keluarga
  • menggalakkan membaca sebagai salah satu kegiatan keluarga
  • memberi teladan kepada anak
  • menyediakan bahan bacaan bermutu di rumahrga
  • memberi teladan kepada anak
  • menyediakan bahan bacaan bermutu di rumah

SEKOLAH
  • memasukkan kegiatan membaca dan aspeknya dalam kurikulum
  • mendorong penggunaan perpustakaan seoptimal mungkin
  • menumbuhkan motivasi guru dalam memberi tugas membaca

MASYARAKAT
  1. menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan masyarakat
  2. membuat perpustakaan sebagai sarana hiburan dan rekreasi
  3. menyediakan taman bacaan masyarakat di setiap kelurahan/desa
  • Orang Indonesia bukannya tidak bisa membaca (CANNOT READ), melainkan tidak biasa membaca (DO NOT READ)
  • Keberhasilan pembangunan nasional sangat tergantung dari kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca
  • Perpustakaan mempunyai andil besar dalam menumbuhkan kembangkan minat dan kebiasaan baca serta pendidikan sepanjang hayat (life-long education)
Referensi: Presentasi Drs. Dady Rachmananta, MLIS, "Perpustakaan Digital dalam Jaringan Kemitraan".


Terima kasih sahabat-sahabat ku: Adhitya Yulian, Okdafid, Kafi Mubarok dan Agus Priyanto. Tahun 2015 ini kita memiliki banyak kegiatan. Kegiatan komunitas atau hobby yang tidak sama sekali menguntungkan, TETAPI engkau Sahabat siap dan selalu membantu saya dalam kegiatan ini. Entah apa yang harus saya ucapkan, entah apa yang harus ku lakukan, ku merasa bahagia memiliki sahabat seperti kalian. Semoga persahabatan kita kan selalu terjalin dan menjadi kenangan yang tak terlupakan. 

Sahabat ... Keindahan ini akan selalu membuatku untuk kembali dimasa itu.




Tanpa kalian ... ku tak dapat berkreasi ... ku tak dapat berinovasi ... ku tak dapat berkhayal ...

Jakarta, 20 April 2015. Komunitas Guru Madrasah yang tergabung dalam Google Educators Group (GEG) Jakarta Timur mengadakan kegiatan PhotoWalk Jakarta Timur. “A photowalk is a community event where people come together to take photos of their city and add photos on Google Maps by using the Google Maps app (Android/iOS). The photowalk can focus on a city, a neighborhood or particular areas of interest, e.g. heritage sites. Photowalks can also serve to teachs local users how to use the Google Maps app, learn more about photography and is a great way to know your city better”.

Kegiatan ini di danai oleh Google, dan diikuti oleh 24 Peserta yang berasal dari guru/karyawan Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Negeri/Swasta di DKI Jakarta. Bapak Okdafid (Guru MTSN 18 Jakarta), Bapak Badrun Fuady (Kepala MTsN 22 Jakarta) dan Bapak Catur Yoga Meiningdias (Guru MAN 9 Jakarta) sebagai motor dalam kegiatan PhotoWalk Jakarta Timur, lokasi kegiatan ini di fokuskan ditempat Wisata Budaya Indonesia (TMII) dan Museum (Monumen Pancasila Sakti) di Jakarta Timur serta lokasi-lokasi yang belum terdapat di Google Maps.

PhotoWalk Jakarta Timur ini di buka oleh bapak Syamsudin (Kepala MTSN 28 Jakarta), beliau berharap dengan kegiatan PhotoWalk yang diadakan oleh komunitas Google Educators Group(GEG) Jakarta Timur, guru Madrasah dapat mengembangkan kompetensi dan aktifitasnya serta mengajak masyarakat khususnya siswa/i untuk kembali tertarik pada dunia sejarah dan budaya Indonesia yang telah mulai terpinggirkan oleh budaya populer saat ini. Kelompok Kerja Madrasah (KKM) akan selalu mensupport bentuk kegiatan guru-guru Madrasah yang positif dan kreatif dalam mengembangkan kompetensinya sebagai guru Madrasah yang profesional.

Rundown kegiatan Photowalk:
  • 08:00 Participant Registration
  • 08:30 – 09:30 Workshop: Introduction to adding photos to places via Google Maps Mobile
  • 09:30 – 09:45 Coffee Break
  • 09:45 – 12:00 Photowalk at Monumen Pancasila Sakti (Lubang Buaya) and Uploading of Photos
  • 12:00 – 13:00 Lunch Break
  • 13:00 – 15:00 Continue photowalk at Taman Mini Indonesia Indah (TMII) and uploading of photos
  • 15:00 – 17:00 Coffee Break and Uploading of photos/compare notes
  • End of Photowalk

Klik Foto-foto kegiatan dalam cerita di G+




Tak lepas dari perkembangan gadget smartphone yang kian lama semakin canggih, instant messaging pun kini semakin banyak bermunculan sebagai penunjang aktifitas berkirim pesan singkat. Ada banyak sekali aplikasi instant messaging sekarang ini, antara lain: Whatsapp, Line, WeChat, BBM, Kakao Talk, Viber, Hangouts dan Telegram. Aplikasi tersebut tentu saja memiliki fitur unggulan dan tidak lepas dari kekurangan.

Dari sekian banyak aplikasi instant messaging akhirnya saya memilih Telegram dan Hangouts sebagai instant messanging yang terinstall di smartphone saya, tentunya dengan berbagai macam alasan saya memilih aplikasi tersebut. Untuk hangouts memang sudah terinstall karena Smartphone saya berbasis Android dan saya juga terjun langsung menjadi pemimpin Google Educators Group untuk wilayah Jakarta Timur. Untuk instant messanging yang kedua saya gunakan adalah Telegram, kenapa? karena berdasarkan informasi dan pengalaman saya, aplikasi ini memiliki kelebihan antara lain:
  1. Lebih cepat dibandingkan aplikasi yang lain.
  2. Lebih aman dibandingkan aplikasi yang lain, dan dapat mengirim pesan rahasia (private)
  3. Mudah diakses dari berbagai perangkat dan berbagai sistem operasi, saya dapat menggunakan di PC ketika HP saya sedang drop atau sedang mengerjakan tugas di PC tanpa perlu melihat Smartphone untuk mengirim pesan ke istri atau kawan.
  4. Dapat berbagi file dengan ukuran yang WoW.
  5. Tidak ada iklan.
  6. Dapat membuat group sampai 200 user
  7. Tidak perlu minta no pin (hampir sama dengan Whatsapp tapi lebih bagus Telegram tentunya)
Walaupun pengguna Telegram sangat sedikit, tapi orang-orang penting di dalam kehidupan saya mempunyai Telegram di Smartphone nya, jadi tetap dapat sering berkomunikasi.



Mengimplementasikan Google Classrom di kegiatan Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di MAN 9 Jakarta.  Guru TIK MAN 9 Jakarta, bapak Catur Yoga Meiningdias, sudah lama menerapkan ujian melalui media E-Learning sejak tahun 2006 yang lalu, dari memodifikasi Learning Management System (LMS) Moodle, LCMS Chamilo dan LMS Atutor, semuanya terkendala dengan dana dan anggaran yaitu membeli hosting dan domain. Bapak Catur Yoga Meiningdias menggunakan dananya sendiri untuk menggunakan beberapa LMS tersebut secara online, tetapi dengan adanya beberapa LMS seperti Edmodo, Schoology dan Classroom Google, akhirnya bapak Catur Yoga Meiningdias memilih untuk menggunakan Classroom Google. Yang semuanya dapat digunakan gratis untuk pendidikan (Google Apps for Education).

Tahun 2015 ini adalah tahun pertama menggunakan Google Classroom sebagai E-Learning di MAN 9 Jakarta, Untuk ujian menggunakan bentuk soal pilihan ganda, hanya dapat menggunakan Google Form dibantu oleh beberapa Add in agar hasil ujian dapat segera diketahui dan dapat langsung terkirim ke email masing-masing siswa/i MAN 9 Jakarta.

Senin, 23 Maret 2015 MTs. N 5 Jakarta mengadakan peningkatan mutu SDM Guru dan Karyawan dalam Pelatihan IT yakni Operasional Website dan Google Apps for Education. Yang dibimbing oleh Bapak Catur Yoga Meiningdias dan Bapak David. Sungguh pengalaman yang luar biasa menyenangkan karena kami yang awam akan Teknologi sangat bersemangat mengikuti pelatihan.


Sayang waktu pelatihan 4 jam tidak memuaskan bagi kami yang haus akan ilmu teknologi apalagi berguna untuk kami terapkan dalam proses pembelajaran. Bagaimanapun itulah manusia yang tidak pernah merasa puas tentunya kami mengucapkan terima kasih pada bapak catur dan bapak david smoga kedepan bisa lebih membimbing kami dengan ilmu – ilmunya. BRAVO !
Penulis: Dra. Delilah (Kepala MTsN 5 Jakarta)
Sumber: http://dki.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=247853

MKRdezign

{facebook#http://www.facebook.com/c47ur1980} {twitter#http://twitter.com/c47ur1980} {google-plus#http://plus.google.com/u/0/+CaturYogaMeiningdiasoke} {pinterest#http://www.pinterest.com/c47ur1980} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCuK3oOO6zZmaOfbh3kw63pw} {instagram#https://www.instagram.com/caturyogam/}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh enjoynz. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget