Latest Post

Bekasi-Jawa Barat. Alhamdulillah Catur Yoga Meiningdias, Ketua Edutech Madrasah Indonesia mendapatkan undangan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta (Balai Litbang Agama Jakarta) untuk mempresentasikan Best Practice Madrasah Digital di Madrasah tempat ketua Edutech Madrasah mengajar, yaitu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 9 Jakarta, dan pengalamannya dengan materi Transformasi Digital. 

Beberapa Madrasah dari Jakarta, Jawa Barat dan Banten diundang sebagai peserta, sedangkan narasumber yang diundang ialah: DRImam Bukhori ( Kasi Pengembangan Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK ( Kurikulum Sarana Kesiswaan dan Kelembagaan), Catur Yoga Meiningdias (Guru TIK MAN 9 Jakarta/Ketua Umum Edutech Madrasah), dan Tras Rustamaji (Kepala Sekolah Madrasah Internasional TechnoNatura) dalam Kegiatan Pembahasan Draft Awal Ke-1 Penyusunan Panduan Peneyelenggaraan Madrasah Digital.

Jakarta (MGMP Informatika MA DKI Jakarta) -- Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Nur Pawaidudin didampingi oleh Kepala Seksi Kurikulum dan Evaluasi Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Arief Maulana, membuka kegiatan Inovasi Pengembangan Kurikulum Madrasah (Sosialiasi Mata Pelajaran Informatika di Madrasah), yang dihadiri oleh 6 Pengawas Madarasah, 22 Kepala MAN, 42 Kepala MTsN,  12 Kepala Madrasah Swasta dan guru Informatika pada setiap Madrasah tersebut, bertempat di Aula Aula Jayakarta Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, Jum'at (28/06).

Narasumber kegiatan ini Indra Charismiadji Pakar Pendidikan Abad 21, mengatakan bahwa mata pelajaran Informatika tidak sama dengan mata pelajaran TIK, Informatika sangat berbeda dengan TIK, perbedaannya antara lain, 1. di Informatika peserta didik itu di dorong untuk memecahkan masalah (Problem Solving) dan Problem Base Learning. Sedangkan di TIK peserta didik diajarkan caranya menggunakan perangkat keras, perangkat lunak. 2. di Informatika mendorong siswa untuk mencipta, sedangkan di TIK peserta didik didorong menjadi pengguna. Pada TIK titik beratnya dikemampuan penggunaan Teknologinya, sedangkan pada Informatika titik beratnya pada kemampuan manusia. 3. di Informatika akan mengintergrasikan  ilmu Science, Teknologi, Rekayasa (Engginering), Seni dan Matematika menjadi satu. Sedangkan di TIK memberikan pegetahuan. 4. di Informatika digunakan oleh siapapun dan kapan pun, sedangkan TIK digunakan cenderung oleh mereka yang berminat dengan teknologi.

"Computer Science sudah menjadi kurikulum di banyak negara lain. Indonesia siap untuk menyambut kurikulum Computer Science yang akan hadir dalam bentuk mata pelajaran Informatika," katanya.

Menurutnya, informatika akan mengajarkan anak untuk menjadi pencipta dalam artian mereka mampu menciptakan solusi atas permasalahan yang mereka temukan.

"Yang harus disiapkan pemerintah adalah bagaimana mendesain program ini ke depan. Dan, harus diingat Informatika bukan mengajarkam anak jadi programmer komputer. Tujuan utamanya adalah menjadikan anak berpikir HOTS," tegas Indra.

Ketua MGMP Informatika MA DKI Jakarta Catur Yoga Meiningdias, setelah kegiatan ini  selesai, mengadakan rapat kecil dengan beberapa guru TIK/Informatika yang hadir, untuk memastikan kegiatan berikutnya, yaitu pembuatan Perangkat Administrasi dan Media Pembelajaran Informatika  kelas 10 tahun pelajaran 2019-2020. Semoga implementasi Informatika di Madrasah Aliyah Negeri DKI Jakarta berjalan lancar dengan baik. Selamat datang Informatika di Madrasah.

Materi Sosialisasi Informatika Narasumber Indra Charismiadji:


DOWNLOAD PRESENTASI
Download Album Foto Kegiatan

Gambar diambil dari Extremetech
Malware adalah singkatan untuk Malicious Software (Perangkat Lunak Berbahaya). Malware adalah setiap kode komputer yang dapat digunakan untuk mencuri data, melewati kontrol akses, serta menimbulkan bahaya terhadap atau merusak sistem. Di bawah ini adalah beberapa jenis malware yang umum:
Spyware – Malware ini adalah dirancang untuk melacak dan memata-matai pengguna. Spyware sering berisi pelacak aktivitas, pengumpul penekanan tombol, dan pengambilan data. Dalam upaya untuk melewati prosedur keamanan, spyware sering memodifikasi pengaturan keamanan. Spyware sering melekatkan diri pada perangkat lunak yang sah atau dengan Trojan horse.
Adware – Perangkat lunak didukung iklan yang dirancang untuk secara otomatis menampilkan iklan. Adware sering terinstal bersama beberapa versi perangkat lunak. Beberapa adware dirancang hanya untuk menampilkan iklan namun lazim juga ditemukan adware yang disertai spyware.
Bot – Dari kata robot, bot adalah malware yang dirancang untuk secara otomatis melakukan tindakan, biasanya secara online. Meskipun sebagian besar bot tidak berbahaya, yang meningkatkan penggunaan bot berbahaya adalah botnet. Beberapa komputer terinfeksi oleh bot yang diprogram untuk diam menunggu perintah yang diberikan oleh penyerang.
Ransomware – Malware ini dirancang untuk menahan sistem komputer atau data di dalamnya hingga tebusan dibayar. Biasanya ransomware bekerja dengan mengenkripsi data di komputer dengan kunci yang tidak diketahui oleh pengguna. Beberapa versi lain ransomware dapat memanfaatkan kerentanan sistem tertentu untuk mengunci sistem. Ransomware tersebar melalui file yang diunduh atau beberapa kerentanan perangkat lunak.
Scareware – Ini adalah jenis malware yang dirancang untuk memaksa pengguna melakukan tindakan tertentu karena takut. Scareware memalsukan jendela pop-up yang menyerupai jendela dialog sistem operasi. Jendela ini menyampaikan pesan palsu yang menyatakan bahwa sistem berisiko atau perlu menjalankan program tertentu agar kembali beroperasi secara normal. Kenyataannya, tidak ada masalah yang diperiksa atau dideteksi dan jika pengguna setuju dan menghapus program yang disebutkan untuk dijalankan, sistem miliknya akan terinfeksi malware.
Rootkit – Malware ini dirancang untuk mengubah sistem operasi untuk membuat backdoor. Penyerang kemudian menggunakan backdoor tersebut untuk mengakses komputer dari jarak jauh. Sebagian besar rootkit memanfaatkan kerentanan perangkat lunak meningkatkan hak istimewa dan memodifikasi file sistem. Rootkit juga lazim memodifikasi forensik sistem dan alat bantu pemantauan, membuat rootkit sangat sulit dideteksi. Sering, sistem operasi komputer yang terinfeksi rootkit harus dihapus dan diinstal ulang.
Virus - Virus adalah kode berbahaya yang dapat dijalankan yang terlampir pada file lain yang dapat dijalankan, sering kali merupakan program yang sah. Sebagian besar virus memerlukan pengaktifan oleh pengguna akhir dan dapat aktif pada waktu atau tanggal tertentu. Virus dapat tidak berbahaya dan hanya menampilkan gambar namun virus juga dapat bersifat merusak, misalnya virus yang mengubah atau menghapus data. Virus juga dapat diprogram untuk bermutasi untuk menghindari deteksi. Sebagian besar virus kini disebarkan melalui drive USB, disk optik, jaringan bersama, atau email.
Trojan horse - Trojan horse adalah malware yang menjalankan operasi berbahaya dengan menyamar sebagai operasi yang diinginkan. Kode berbahaya ini mengeksploitasi hak istimewa pengguna yang menjalankannya. Sering kali, Trojan horse ditemukan di file gambar, file audio, atau permainan. Trojan horse berbeda dari virus karena melekatkan diri ke file yang tidak dapat dijalankan.
Worms – Worm adalah kode berbahaya yang menggandakan dirinya dengan secara mandiri mengeksploitasi kerentanan dalam jaringan. Worm biasanya memperlambat jaringan. Virus memerlukan program host agar dapat berjalan, namun worm dapat mengaktifkan diri sendiri. Worm hanya memerlukan partisipasi pengguna untuk infeksi awal. Setelah host terinfeksi, worm dapat menyebar dengan sangat cepat melalui jaringan. Worm memiliki pola yang serupa. Semua worm dapat menimbulkan kerentanan, dapat menyebarkan diri, dan semua berisi muatan.
Worm bertanggung jawab atas beberapa serangan paling dahsyat pada Internet. Seperti ditunjukkan pada Gambar 1, pada tahun 2001 worm Code Red telah menginfeksi 658 server. Dalam waktu 19 jam, worm telah menginfeksi lebih dari 300.000 server, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
MitM (Man-In-The-Middle) – MitM memungkinkan penyerang mengambil alih kontrol perangkat tanpa sepengetahuan pengguna. Dengan tingkat akses tersebut, penyerang dapat mencegat dan mengambil informasi pengguna sebelum mengirimkannya ke tujuan yang dimaksud. Serangan MitM secara luas digunakan untuk mencuri informasi keuangan. Banyak malware dan teknik ada untuk memberi penyerang kemampuan MitM.
MitMo (Man-In-The-Mobile) – Variasi dari man-in-middle, MitMo adalah jenis serangan yang digunakan untuk mengendalikan perangkat bergerak. Bila terinfeksi, perangkat bergerak dapat diinstruksikan agar mengungkapkan informasi sensitif pengguna dan mengirimkannya kepada penyerang. ZeuS, contoh eksploitasi dengan kemampuan MitMo, memungkinkan penyerang dengan diam-diam mengambil pesan SMS verifikasi 2 langkah yang dikirim kepada pengguna.

Reff: Intro to Cybersecurity - ID 0618 kursus di NetAcad.

Pekalongan- Jawa Tengah. Alhamdulillah TIM Edutech Madrasah yang terdiri dari Catur Yoga Meinngdias dan Ade Rohman, sudah sampai di Hotel Dafam Pekalongan. Disini kami datang atas undangan rekan saya pak Ahmad untuk memberikan sedikit pengetahuan mengenai Teknologi Pendidikan yang saat ini sedang trending ke MAN IC Pekalongan.

Guru-guru hebat, masih muda-muda dan luar biasa kami temui saat pelatihan. Alhamudulillah kami komunitas Edutech Madrasah dapat menambah jalin silaturahmi ke rekan-rekan guru Madrasah.

Photo kegiatan dapat dilihat di: PHOTO KEGIATAN

MKRdezign

{facebook#http://www.facebook.com/c47ur1980} {twitter#http://twitter.com/c47ur1980} {google-plus#http://plus.google.com/u/0/+CaturYogaMeiningdiasoke} {pinterest#http://www.pinterest.com/c47ur1980} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCuK3oOO6zZmaOfbh3kw63pw} {instagram#https://www.instagram.com/caturyogam/}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh enjoynz. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget