Latest Post

Banyak sekali kawan-kawan yang bertanya ke saya! tentang Google Apps for Education?
GMAIL? mereka sudah memilikinya. Google Drive? Ada yang sudah memanfaatkannya dan ada juga yang belum memanfaatkannya, hanya baru sekedar kirim dan menerima email saja. Ada beberapa kelebihan GMAIL biasa dengan GMAIL yang sudah Google Apps for Education, yaitu kapasitas GMAIL yang unlimited dan adanya Manajemen akun email untuk Sekolah/Madrasah. Untuk lebih jelasnya dapat bergabung dengan komunitas kami: Google Educators Group (GEG) East Jakarta.


Ada beberapa berita tentang kegunaan atau manfaat Google Apps for Education, salah satunya kampus Amikom :
Sindonews.com - STMIK Amikom Yogyakarta melakukan kerja sama dengan PT Google Indonesia dalam hal koneksi edukasi lingkup perguruan tinggi.
Dengan memanfaatkan Google Apps for Education, koneksi antar mahasiswa dan civitas akademik di Amikom makin efektif.
Pembantu Ketua 1 STMIK Amikom Yogyakarta Ir Rum Muhammad Andri MKom menuturkan, kerja sama yang terjalin itu bagaikan kado luar biasa menyambut ulang tahun Amikom pada 11 Oktober mendatang.  
Sebagai kampus teknologi informasi, Amikom juga ingin terus mengembangkan aplikasi teknologi informasi dalam kesehariannya. 
"Dampak pemakaian Google Apps for Education ini tentu luar biasa efektif dan efisien. Memang tidak beda jauh ketika kita memakai google biasa, namun ini memiliki kelebihan karena mampu mengkoneksikan massa dalam jumlah besar untuk sebuah aktivitas," ujarnya Selasa (8/10/2013). 
Kepada SINDO, Andri menuturkan, dengan aplikasi-aplikasi dalam Google Apps for Education siapapun di Amikom bisa membuat suatu komunitas besar, baik dalam hal pembelajaran maupun kreativitas. Menurutnya, kerja sama tersebut sebenarnya telah dirintis sejakk satu tahun yang lalu. 
"Yang jelas kerja sama ini menjadi suatu keuntungan bagi kami karena server langsung dikelola oleh pihak Google sehingga masalah seperti keamanan sudah tidak perlu kami pikirkan karena sudah terjamin. Bayangkan berapa lama dan besarnya biaya yang harus kami keluarkan jika harus membuat dan menyediakan server untuk bisa membuat komunitas sebesar ini," tuturnya. 
Komunitas besar dalam kampus Amikom mampu terbentuk karena account perorangan Amikom telah terintegrasi dengan Google. Hal ini membuat penggunanya cukup memiliki satu account saja namun sudah bisa menjadi identitas di Google maupun Amikom. 
Menurut Program Manager Google untuk Indonesia Pepita Gunawan, berbagai aplikasi yang tersedia mampu menunjang kegiatan mahasiswa, mulai dari kerja kelompok, berkomunikasi dengan beberapa orang sekaligus, hingga menyimpan tugas tanpa perlu alat bantu menyimpan lainnya seperti laptop atau flashdisk. 
"Mulai saat ini tidak akan ada lagi alasan tidak mengumpulkan tugas karena flashdisk ketinggalan atau tidak bisa datang saat belajar kelompok. Semua aktivitas bersama bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun," ujarnya. 
Dalam Google Apps for Education, terdapat beberapa aplikasi seperti Gmail untuk surat menyurat secara online, Hanguot untuk berkomunikasi singkat secara online, Groups untuk membuat komunitas skala besar, Calender sebagai pengingat, Drive untuk menyimpan data-data, Sites untuk membuat situs pribadi maupun kelompok dan Other. Semuanya berjalan real time. 
"Intinya kami ingin memberikan kemudahan bagi siapapun memperoleh informasi termasuk berbagi informasi. Harapannya tentu mampu membuat generasi Indonesia menjadi lebih unggul dalam edukasi maupun teknologi," imbuhnya.
(lns)
Selain berita diatas ada beberapa berita tentang Penerapan Google Apps for Eduction di dunia pendidikan:
  1. Unpad Sediakan Fasilitas Google Apps for Education untuk Civitas Unpad
  2. Manfaat GAFE Bagi Civitas Academica UIN Jakarta
  3. Universitas Mercu Buana menerapkan TA Online dengan GAfE
  4. Universitas Pendidikan Indonesia bekerja sama dengan Google menyajikan Google Apps for Education untuk seluruh civitas Universitas Pendidikan Indonesia
  5. Universitas Negeri Surabaya has finally decided to go Google
  6. Google Apps for Education untuk Universitas Brawijaya
  7. Sosialiasi Google Apps for Education di Universitas Lampung
  8. Launching Google Application Education Untuk Universitas Ahmad Dahlan
  9. Unissula – Google Lanjutkan Kerjasama Pendidikan
  10. Google Apps for Education untuk Jurusan Akuntansi Poliban
  11. Telkom University Bekerjasama dengan Google
  12. Universitas Pembangunan Panca Budi Medan dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaranan Google Apps for Education Workshop 1 Medan. 
  13. Universitas Muhammadiyah Bengkulu: Kolaborasi Aplikasi Pendidikan dari Google dan UMB
  14. IPB Goes to Google Apps
  15. Universitas Negeri Malang (UM) launcing  e-office dan Google Apps for Education 
Dari beberapa berita diatas, mungkin dapat menambah pengetahuan tentang manfaat GAfE bagi dunia pendidikan. Diatas belum saya sebutkan untuk sekolah/madrasah, semuanya adalah Universitas atau Sekolah Tinggi, tetapi sekarang sudah banyak sekolah atau madrasah yang menerapkan Google Apps for Education. Contohnya: MAN 9 Jakarta yang sudah menerapkan Google Apps sejak tahun 2008 lalu.

Ada yang mau tambahkan lagi Link berita Google Apps for Education di sekolah atau madrasah?

Jakarta, 04 Juni 2015. Ratusan guru sekolah dan madrasah belajar, berbagi, dan menginspirasi dalam kegiatan EdTech Indonesia Summit 2015 di Gedung Kemendikbud, Senaya Jakarta. Acara ini digagas oleh “Kesekolah.com dan Cisco Education”. Kegiatan ini dilaksanakan dari pukul 07.00 sampai 17.00 WIB.

Pendidikan abad 21 : Perspektif & Pelaksana
Panel diskusi yang diisi oleh pemateri dari Kemendikbud, Disdik DKI dan para Akademisi mencoba menjawab 21st Century Learning yang terus menjadi isu pendidikan global setiap tahun. Hal ini menyebabkan tuntutan yang tidak dapat dihindari keterampilan abad ke-21 khususnya bidang Teknologi Pendidikan.

“Pelajaran yang penting menurut kita belum tentu dianggap penting buat anak, tugas kita memancing anak.”, papar akademisi lebih lanjut di zaman IPTEK ini yang diperlukan ialah problem solving, team working and communication tidak bisa terlepas salah satu.
Kehadiran “Edtech” di Indonesia merupakan awal yang bagus karena akan banyak masukan “global” untuk perkembanganan dunia pendidikan sekaligus menjawab pertanyaan bagaimana Pendidik menjawab tantangan tersebut ?

Presentasi #EdTech
Paparan teknologi pendidikan yang disamapaikan serta materinya antara lain :
  1. Cisco => Education cloud dan CiscoMeraki (Marcus Lim_Director Cisco Education) Teknologi pembelajaran berbasis dunia maya serta penggunaan internet yang safety dan terkontrol. Trend in education (little ability to personalise, classtime not engaging a student and efficiency)
  2. Google => Apps untuk Pendidikan dan Infrastruktur Sekolah dan How to make your classroom more interesting with Google ? Pepita Gunawan  (Education Go Digital Lead for Indonesia, Google) & Catur Yoga M (Guru TIK MAN 9 Jakarta / Pemimpin Google Educators Group (GEG) Jakarta Timur) & Bambang Hermanto (IT Head Insan Cendekia Madani). Aplikasi Google untuk dunia pendidikan berupa perangkat office yang bisa digunakan berkolaborasi dengan pengguna lain. Pengenalan Google Classroom pembelajaran dan pemberian tugas yang bisa langsung digunakan online serta penilaiannya secara otomatis.
  3. Launching TeacherHub (Lie Hardy). Pembukaan teacher hub menu yang bisa mengkolaborasikan guru seluruh Indonesia untuk berbagi dari portal : kesekolah.com
  4. Solution tour : Classroom ^& Infrastuktur talk. Pengenalan aneka konten Teknologi Pendidikan dari masing-masing kemitraan
  5. Student Voice : Students, Inspiration and Technology (Students). Pendapat siswa tentang Pelajaran terkait TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
  6. Case Study : Re-Designing Schools Infrastucture (Akademisi Binus University). Desain infrastruktur yang digunakan di Universitas secara efektif.
Semua merupakan paparan pendukung teknologi pendidikan untuk pembelajaran kolaboratif dengan dukungan infrastruktur yang aman , yang bertujuan untuk kinerja pendidikan yang lebih tinggi.

Tujuan akhirnya adalah Pendidikan dan Generasi Indonesia yang lebih baik.





Gabung bersama kami di Google Educators Group (GEG) East Jakarta:


Sumber: Blog Mas Indra

Jakarta, 07 Mei 2015, Google Educators Group (GEG) dan Musyarawah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Geografi MA DKI Jakarta mengadakan kegiatan “Workshop Google Apps for Education (GAFE)” di Aula MAN 4 Jakarta. Tujuan dari Workshop ini agar guru Geografi di Madrasah Aliyah dapat mengenal fungsi pendidikan di Aplikasi Pendidikan Google, antara lain: Google Drive (Docs, Spreadsheet dan Formulir) serta Aplikasi Google Maps. Kegiatan dihadiri oleh 20 peserta yang berasal dari Guru Geografi di Madrasah Aliyah DKI Jakarta.

Google Educators Group (GEG) East Jakarta Co. Leader, bapak Dafid (guru MTSN 18 Jakarta) menyampaikan materi tentang Google Drive untuk pendidikan, dan materi Google Maps disampaikan oleh bapak Iik Zaky Mubarok (Guru MAN 4 Jakarta). 

GEG East Jakarta Leader, bapak Catur Yoga Meiningdias (Guru MAN 9 Jakarta) berharap kegiatan ini dapat ditularkan ke MGMP mata pelajaran lainnya, karena berkaitan dengan pembelajaran abad 21 yang menggunakan teknologi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar.

Google Grup Pendidik (Google Educator Group – GEG) merupakan komunitas pendidik yang saling belajar, berbagi, dan menginspirasi satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan siswa melalui solusi teknologi, baik di dalam maupun di luar kelas.

Dengan bergabung dalam komunitas Google Educators Group (GEG) Pendidik akan membangun hubungan dengan pendidik lainnya dan mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan dalam pemanfaatan teknologi terbuka, guna memberikan pendidikan terbaik kepada siswa.
Mari bergabung di salah satu GEG yang terdekat dengan wilayah bapak dan ibu guru http://www.google.com/landing/geg/groups/


1

Kepada rekan-rekan sekalian

Salam AGTIFINDO
Semoga rekan-rekan semua saat ini dalam keadaan sehat walafiat semua. Berikut kami kirimkan Usulan Resolusi Mata Pelajaran TIK dalam Kurikulum 2013 Yang akan dilakukan peninjauan/revisi atau perbaikan oleh pihak kemendikbud dalam waktu dekat.

Usulan tersebut sudah kami sampaikan ke beberapa fihak terkait secara daring/online/email, dan dalam waktu dekat akan kita tindaklanjuti secara langsung dengan pihak kementerian pendidikan dan kebudayaan. Mohon bantu mengangkat usulan/resolusi permasalahan guru TIK ini agar selalu terdengar di kemdikbud.

Berikut petikan suratnya :

Assalamualaikum warohmatullahi wabarkatuh.

Salam hormat dari kami Asosiasi Guru Teknologi Informasi Indonesia (agtifindo.org), organisasi profesi guru yang resmi dan berbadan hukum sebagai wadah bagi guru TIK, KKPI, Produktif kelompok Teknologi Informasi di SMK dan Insan Teknologi Informasi sesuai Akta Notaris Nomor AHU-0000578.AH.01.07.TAHUN 2015.

Pada kesempatan ini AGTIFINDO selaku organisasi profesi yang berbadan hukum serta terdaftar dan diakui pula oleh Bidang Kemitraan Lembaga Masyarakat, Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud ingin memberikan masukan dan usulan secara resmi terkait mata pelajaran TIK dan KKPI dalam Implementasi Kurikulum 2013. Usulan dan masukan ini berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan kami dilapangan serta masukan dari anggota AGTIFINDO serta masukan dari teman-teman di beberapa komunitas guru TIK/KKPI.

Adapun usulan dan masukan kami secara lengkap terdapat pada bagian lampiran atau dapat diakses pada website agtifindo.orgatau pada link
http://agtifindo.org/download/Usul_TIK_K13.pdf .

Demikian usulan yang kami ajukan untuk membantu memecahkan permasalahan yang terjadi pada mata pelajaran TIK/KKPI dalam kurikulum nasional kita (Kurikulum 2013). Besar harapan kami Bapak salah satu pengambil kebijakan pendidikan di Indonesia dapat mempertimbangkan usulan dari kami ini. Jika diperlukan kami siap melakukan dialog dan kajian bersama pihak kemdikbud, dalam hal ini Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarkatuh.

Hormat kami,
An. Ketua Umum

Bidang Humas AGTIFINDO

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Berdasarkan hasil keputusan Panitia Nasional. Seleksi Nasional Masuk Perguran Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2015. Alhamdulillah, Panitia Nasional SNMPTN menetapkan 10 peserta didik MAN 9 Jakarta lolos seleksi SNMPTN 2015.

Kami segenap Guru dan Karyawan mengucapkan selamat dan sukses selalu untuk peserta didik yang telah lolos SNMPTN 2015. Ini merupakan langkah awal menuju masa depan yang gemilang.
Nama-nama peserta didik yang lolos seleksi SNMPTN 2015 adalah sebagai berikut:
  1. AHMAD SYAWLANA : UNJ PENDIDIKAN INFORMATIKA
  2. AULIA RAHMAWATI: UNJ PENDIDIKAN GURU PAUD
  3. CHOIRUL ARIFIN: UNJ PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
  4. DHEA HAYATIN: UIN PSIKOLOGI
  5. EVA TRIANA: UNIV JEMBER ILMU HUKUM
  6. M. IMAM SAPUTRO: UI ILMU SEJARAH
  7. NAZAR AMIR: UNIV JEMBER MATEMATIKA
  8. REYHATUL JANNAH: UNIV JEMBER ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
  9. SALSABILAH NUR RISQI: UNJ PENDIDIKAN MATEMATIKA
  10. SALSABILA ZAHIRAH: UNJ PENDIDIKAN EKONOMI.
Selamat bagi peserta didik yang lolos SNMPTN 2015. Pengumuman di http://snmptn.ac.id , daftar ulang 9 Juni 2015 cek di laman (website) PTN tujuan. Syarat, ketentuan dan jadwal registrasi (daftar ulang) dilihat di laman PTN tujuan masing-masing.

Bagi peserta didik yang tidak lolos SNMPTN dapat mendaftar SBMPTN mulai 11 Mei 2015 pukul 08.00 WIB hingga 29 Mei 2015 pukul 22.00 WIB di http://sbmptn.or.id
Kami selaku orang tua dan guru mengucapkan selamat dan salam sukses selalu.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
HUMAS MAN 9 Jakarta

Jakarta, 09 Mei 2015. Komunitas Google Educators Group (GEG) East Jakarta yang dipimpin oleh guru TIK MAN 9 Jakarta Bapak Catur Yoga Meiningdias mengadakan kegiatan workshop “The 21st Century Learning with Android One” yang dilaksanakan di ruang kelas Balai Diklat Keagamaan (BDK), kegiatan workshop ini bertujuan mengenalkan teknologi pendidikan yang terintegrasi dalam Smartphone Android One kepada guru-guru Madrasah.

Kegiatan workshop dimulai pukul 09.00 sampai dengan 17.00 dan dihadiri oleh 25 peserta dari berbagai jenjang pendidikan di Madrasah, dan kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama: GEG East Jakarta, MGMP TIK MA DKI Jakarta dan Widyaiswara BDK Jakarta.

Kegiatan di moderasi oleh Moch. Abdul Azis, M.Kom dan Nara sumber dalam kegiatan ini: 
  1. Drs. Asip, M.Ed dengan materi : Perspektif Pembelajaran Abad 21 (WI BDK Jakarta)
  2. Ahmad Wildanus, S.Si, M.Kom : Aplikasi File Transfer Protocol (WI BDK Jakarta)
  3. Adhitya Yulian, S,Kom (IndoTarget) dan Anik Sutartik,S.Kom (MTSN 42 Jakarta) dengan materi: Penggunaan Android One untuk guru.
  4. Catur Yoga Meiningdias, S.Kom (MAN 9 Jakarta) dengan materi: Aplikasi pendidikan di Android One

Google Educators Group (GEG) adalah Pengajar yang Belajar – Berbagi – Menginspirasi  dan  Memberdayakan. Untuk mengetahui tentang GEG dapat membaca informasinya di: https://www.google.com/landing/geg/

Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. 

Perpustakaan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan mutu layanan dengan memanfaatkan sistem jaringan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi Perpustakaan digital merupakan koleksi terorganisasi dari informasi digital. 

Koleksi ini menggabungkan penataan dan pengumpulan informasi yang umum dilakukan oleh perpustakaan, dengan teknologi digital melalui komputer Perpustakaan digital adalah sekumpulan informasi yang dikelola dengan layanan terkait, di mana informasi disimpan dalam format digital dan dapat diakses melalui sebuah jaringan (online)

Upaya menumbuhkan kebiasaan membaca, melalui:

KELUARGA
  • menggalakkan membaca sebagai salah satu kegiatan keluarga
  • menggalakkan membaca sebagai salah satu kegiatan keluarga
  • memberi teladan kepada anak
  • menyediakan bahan bacaan bermutu di rumahrga
  • memberi teladan kepada anak
  • menyediakan bahan bacaan bermutu di rumah

SEKOLAH
  • memasukkan kegiatan membaca dan aspeknya dalam kurikulum
  • mendorong penggunaan perpustakaan seoptimal mungkin
  • menumbuhkan motivasi guru dalam memberi tugas membaca

MASYARAKAT
  1. menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan masyarakat
  2. membuat perpustakaan sebagai sarana hiburan dan rekreasi
  3. menyediakan taman bacaan masyarakat di setiap kelurahan/desa
  • Orang Indonesia bukannya tidak bisa membaca (CANNOT READ), melainkan tidak biasa membaca (DO NOT READ)
  • Keberhasilan pembangunan nasional sangat tergantung dari kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca
  • Perpustakaan mempunyai andil besar dalam menumbuhkan kembangkan minat dan kebiasaan baca serta pendidikan sepanjang hayat (life-long education)
Referensi: Presentasi Drs. Dady Rachmananta, MLIS, "Perpustakaan Digital dalam Jaringan Kemitraan".


MKRdezign

{facebook#http://www.facebook.com/c47ur1980} {twitter#http://twitter.com/c47ur1980} {google-plus#http://plus.google.com/u/0/+CaturYogaMeiningdiasoke} {pinterest#http://www.pinterest.com/c47ur1980} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCuK3oOO6zZmaOfbh3kw63pw} {instagram#https://www.instagram.com/caturyogam/}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh enjoynz. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget