Merupakan terobosan besar Indotarget pada tahun 2015 bersama Catur Yoga M selaku Leader di GEG East Jakarta, kerap kali memberikan pelatihan GAfE dan E-Learning ke beberapa sekolah di sekitar Jabodetabek. Kali ini bertempat di SMK Negeri 1 Babelan, Desa Muara Bakti, Bekasi.
6 dan 7 November 2015, Indotarget.Net ditunjuk oleh SMK Negeri 1 Babelan untuk melakukan Workshop Google Apps for Education (GAfE) di sekolah mereka, sebanyak 16 guru ikut serta dalam pelatihan tersebut, pada hari pertama materi yang disajikan yaitu GAfE yang dititikberatkan pada gmail dan classroom sebagai landasan dasar dari sistem e-learning yang dibuat oleh SMK Negeri Babelan bekerjasama dengan Indotarget.Net. Pada hari kedua masuk ke dalam materi e-learning menggunakan platform Moodle sebagai sistem e-learning mereka, yang bertujuan sebagai sistem pembelajaran online, yang dapat digunakan sebagai interaksi antar guru dengan siswa.
Indotarget.Net selalu ingin membantu sekolah-sekolah yang ingin maju namun memiliki dana yang terbatas untuk mengembangkan sistem pembelajaran online mereka.
Jakarta, 1 November 2015. Komunitas GEG East Jakarta nonton bareng siaran langsung Eduation On Air Malaysia di Laboratorium Komputer Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 9 Jakarta yang dihadiri oleh Kepala MAN 9 Jakarta dan 12 Anggota Komunitas GEG East Jakarta, kami berkumpul di MAN 9 Jakarta setelah Sholat Istisqo di Masjid Istiglal. Tujuan kami untuk menonton bareng untuk mengetahui implementasi Google Apps for Education di pendidikan Malaysia.
Education On Air Malaysia dibuka oleh YB Kamalanathan, Timbalan Menteri Pendidikan Malaysia dengan materi Membangun negara bersama pendidik berkualiti. Banyak manfaat yang kami dapat dari menonton Education On Air Malaysia, dimana Google Apps for Education dapat membantu dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas maupun diluar kelas.Sebagai guru Profesional di Madrasah, kita harus selalu update kompetensi tentang teknologi pembelajaran yang dapat membantu kegiatan belajar mengajar.
Jakarta Selatan, 04 November 2015. Google Educators Group (GEG) East Jakarta diberikan kesempatan untuk mensosialisasikan Google Apps for Education (GAfE) dalam kegiatan Sosialisasi Pengembangan Madrasah Research yang bertempat di MAN 13 Jakarta.
Kepala Seksi Kurikulum Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. DKI Jakarta, Drs. H. Nur Pawaiduddin M.Pd memperkenalkan kami, Catur Yoga Meiningdias (GEG East Jakarta Leader/Guru TIKMAN 9 Jakarta) dan Okdafid (GEG East Jakarta Co.Leader/Guru SKIMTSN 18 Jakarta) kepada 70 peserta yang berasal dari 22 Madrasah Aliyah Negeri, 42 Madrasah Tsanawiyah Negeri dan 6 Madrasah Swasta. Peserta yang hadir adalah guru yang mendapatkan tugas tambahan sebagai Wakil Kurikulum di madrasahnya.
Guru abad ke-21 menyadari bahwa kita sekarang hidup di era digital, saat teknologi dapat meningkatkan kehidupan masyarakat dalam bekerja dan bermain. Sebagai guru di era digital ini, kita memiliki tugas yang menarik untuk membawa teknologi ke dalam kelas dengan cara membuat kegiatan belajar menjadi relevan dan lebih menarik serta dapat membangun kepercayaan diri sendiri dalam perkembangan teknologi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat merubah proses belajar mengajar. TIK memposisikan kembali wewenang guru di dalam kelas, dari seorang instruktur ke mentor dan pemandu, dan membuat mereka untuk:
Membantu siswa membangun kemampuan bekerja secara kolaboratif
Membantu Siswa mengakses dan menilai materi serta contoh dari dunia nyata, tidak hanya dari buku teks.
Memberikan umpan balik dan memandu siswa untuk menemukan jawaban
Berkolaborasi dengan guru dan instansi lain untuk menyediakan sumber kesempatan belajar
Mempromosikan hasil kerja siswa ke orang yang lebih banyak, baik lokal maupun global.
Oleh karena hal itu kami GEG East Jakarta, memperkenal apa itu Google Apps for Education (GAfE), yaitu: Serangkaian alat komunikasi dan kolaborasi gratis untuk pendidikan yang terdiri dari Gmail, Kelas, Dokumen, dan Drive, yang dapat digunakan untuk belajar di mana saja, kapan saja, dan di perangkat apa saja. Dengan menggunakan GAfE memungkinkan untuk mengajarkan inovasi, berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi kepada para peserta didiknya.
Kami dari komunitas Google Educators Group (GEG) East Jakarta mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak H. Nur Pawaiduddin yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mensosialisasikan GAfE untuk pendidikan di Madrasah.
Sudah hampir sebulan ini LAB Komputer tidak menggunakan proyektor sebagai alat untuk menampilkan layar komputer guru, sehingga sangat sulit mendemokan / mentutorialkan cara penggunaan aplikasi pengolah kata/angka dan grafis ke peserta didik. Belum ada jawaban dari pihak sekolah untuk segera diperbaiki proyektornya dengan alasan belum ada dana untuk itu. Tapi semua ini menjadikan kita untuk kreatif, bagaimana solusinya agar peserta didik dapat melihat cara kita mendemokan cara penggunaan sebuah aplikasi dalam kegiatan praktik.
Kembali ke masa lalu, sewaktu belum menggunakan proyektor dan mengingat kembali ketika saya pernah menjadi IT Help Desk diperusahaan untuk membantu karyawan yang berada di kantor cabang di beberapa daerah, yaitu menggunakan Remote Control yang dapat digunakan untuk meremote komputer mereka dan menampilkan display komputer saya ke komputer mereka serta menginventaris komputer yang berada di jaringan intranet perusahaan di luar daerah.
Akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan NetOp MyVision Free, pilih yang gratisan saja, karena fitur yang gratis sudah cukup apa yang saya perlukan saat ini, yaitu untuk menampilkan layar monitor komputer saya ke layar monitor peserta didik, agar mereka dapat melihat demonstrasi saya dalam menggunakan sebuah aplikasi komputer serta menampilkan presentasi.
Dengan aplikasi NetOp versi gratis, saya dapat memonitor kegiatan peserta didik ketika menggunakan komputer di Laboratorium, meremote komputer dan dapat menampilkan layar desktop komputer saya ke mereka. Sepertinya cukup untuk yang gratisan ini untuk saya saat ini. Ada yang gratis kenapa perlu cari yang bajakan, ya gak ! Kalau mampu beli, lebih baik beli dengan fitur-fitur yang luar biasa.
Jakarta, 29 September 2015, Komunitas GEG East Jakarta dan MGMP TIK Jakarta mengadakan kegiatan Workshop Computational Thinking, yang dilaksanakan di Laboratorium Komputer MAN 9 Jakarta. Tujuan dari Worskhop ini peserta bersama-sama belajar, berdiskusi tentang materi dan mengerjakan soal-soal kursus yang disediakan oleh Google secara online di https://computationalthinkingcourse.withgoogle.com untuk mendapatkan Sertifikat Computational Thinking for Educators. Tujuan dari Google adalah untuk membantu pendidik untuk memahami perbedaan antara Computational Thinking dan Computer Ccience. Selain itu, kursus yang diberikan juga membantu bagaimana subyek dari kursus ini bisa diintegrasikan ke berbagai area studi (mata pelajaran).
Pada kegiatan ini dihadiri oleh 18 Peserta yang berasal dari beberapa Madrasah di DKI Jakarta, dan di bimbing oleh Fasilitator dari komunitas GEG East Jakarta, Bapak Okdafid (Guru SKI MTSN 18 Jakarta) dan Bapak Catur Yoga Meiningdias (Guru TIK MAN 9 Jakarta). Alhamdulillah dari 18 Peserta ini mendapatkan Sertifikat Internasional Computational Thinking for Educators dari Google.
“Berpikir Komputasi adalah Keterampilan mendasar bagi Semua Orang, bukan hanya bagi Ilmuwan/Pakar Komputer saja. Untuk membaca, menulis dan berhitung, kita perlu menambahkan cara berpikir komputasi bagi setiap anak yaitu kemampuan menganalisa.” Jeannette Wing, "Computational Thinking," CACM Viewpoint, March 2006.
Keterampilan-Memecahkan Masalah dan Teknik dalam penelitian.
Metode Pengetahuan menghadapi Abad 21
Suatu cara untuk mengembangkan model-model sehingga sistem-sistem yang komplek dan data dalam jumlah besar dapat dipahami dengan lebih baik
Peralatan bagi Peserta Didik untuk menciptakan/berkarya.
Bulan September 2015 ini, target GEG East Jakarta akan mengadakan kegiatan Workshop Computational Thinking. Waktu kegiatan masih dalam perencanaan, dapat dipastikan kegiatan diadakan pada hari Sabtu dan tempat di MAN 9 Jakarta.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Computational Thinking?
Computational Thinking (CT) is a problem solving process that includes a number of characteristics and dispositions. CT is essential to the development of computer applications, but it can also be used to support problem solving across all disciplines, including the humanities, math, and science. Students who learn CT across the curriculum can begin to see a relationship between academic subjects, as well as between life inside and outside of the classroom.
The International Society for Technology in Education (ISTE), Computer Science Teachers Association (CSTA) and the UK Computing at School working group (CAS) have collaborated with representatives from education and industry to develop computational thinking resources for educators.
“Berpikir Komputasi adalah Keterampilan mendasar bagi Semua Orang, bukan hanya bagi Ilmuwan/Pakar Komputer saja. Untuk membaca, menulis dan berhitung, kita perlu menambahkan cara berpikir komputasi bagi setiap anak yaitu kemampuan menganalisa.” Jeannette Wing, "Computational Thinking," CACM Viewpoint, March 2006.
Keterampilan-Memecahkan Masalah dan Teknik dalam penelitian.
Metode Pengetahuan menghadapi Abad 21
Suatu cara untuk mengembangkan model-model sehingga sistem-sistem yang komplek dan data dalam jumlah besar dapat dipahami dengan lebih baik
Peralatan bagi Peserta Didik untuk menciptakan/berkarya.
Pada kegiatan Workshop Computational Thinking, peserta bersama-sama belajar, berdiskusi tentang materi dan mengerjakan soal yang ada di https://computationalthinkingcourse.withgoogle.com kegiatan ini berdurasi 4.5 jam. Diharapkan semua peserta mendapatkan Sertifikat Computational Thinking dari Google.
Jakarta, 31 Agustus 2015. Google Educators Group (GEG) East Jakarta mengadakan kegiatan Workshop “Administrator Google Apps for Education dan Google Classroom untuk Pembelajaran Abad 21” yang bertempat di MAN 7 Jakarta. Kegiatan ini sangat berbeda, karena dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, bapak Drs. H. Karsa Sukarsa, MM, dan didampingi oleh Pengawas Madrasah untuk MAN 7 Jakarta ibu Dra. Hj. Alwiyah, M.Pd serta Kepala TU MAN 7 Jakarta bapak Giyanta, S.Pd.
Sambutan dan pembinaan dari Kepala KanKemenag Kota Jakarta Selatan membuat kami bersemangat menjadi guru pembelajar, yang selalu siap belajar untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru Profesional.
Kami sangat berterima kasih kepada bapak Drs. H. Karsa Sukarsa, MM yang bersedia membuka kegiatan kami, dan memberikan semangat dan bukti dukungan kepada kami untuk selalu berbagi pengalaman dan pengetahuan antar sesama guru dalam bidang Teknologi Pendidikan dan kami juga sangat berterima kasih kepada Pengawas Madrasah Kota Jakarta Selatan, ibu Dra. Hj. Alwiyah, M.Pd dan bu Siti Fatonah, M.Pd atas dukungan dan fasilitasinya dalam kegiatan kami di Kota Jakarta Selatan.
Sesion ke-1, Google Educators Group (GEG) East Jakarta ini diawali dengan sosialisasi Permendikbud No. 68 Tahun 2014 dan memberikan contoh Administrasi Bimbingan TIK, yang di presentasikan oleh Iik Zakki Mubarok guru TIKMAN 4 Jakarta.
Sesion ke-2, bapak Okdafid, guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTsN 18 Jakarta mempresentasikan penggunaan Google Classroom, dan memberikan pengalamannya dalam menggunakan Google Classroom di MTsN 18 Jakarta.
Sesion ke-3, bapak Catur Yoga Meiningdias, Guru TIKMAN 9 Jakarta sekaligus sebagai Pemimpin Google Educators Group (GEG) East Jakarta, menerangkan tentang Dashboard Administrator Google Apps for Education, kegiatan ini sangat dinanti oleh peserta, karena username dan password Administrator Google Apps for Education setiap Madrasah sesuai domain Madrasahnya akan diberikan oleh bapak Catur Yoga Meiningdias.
Sesion ke-4, sesion ini lanjutan dari materi Admin Google Apps for Education, yang dipresentasikan oleh guru TIKMAN 7 Jakarta, bapak Syaifudin.
Sesion ke-5, suasana menjadi heboh dengan menariknya pemberian presentasi oleh bapak Moch. Abdul Azis guru SMAN 56 Jakarta tentang Intel Easy Step.
Administrator Google Apps for Education sangat penting diimplementasikan di Madrasah, karena dapat mampu memfilter konten-konten yang tidak pantas dilihat oleh anak-anak. Dan merupakan teknologi pembelajaran berbasis awan (Cloud Computing), antara lain dapat digunakan sebagai kegiatan pembelajaran:
Google hangout: Video Conference
Google Docs: Model pembelajaran kolaborasi (collaborative learning), Form online tanggapan siswa, raport online siswa, diskusi online, survey online dll.
Google Calendar: Manajemen Waktu
Google Site/Web Blog: Membangun situs sebagai media berbagi, catatan, portofolio yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Google Classroom: E-Learning yang dapat digunakan secara privasi dan gratis untuk Madrasah.
Kita berkumpul untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam sebuah komunitas yang bernama Google Educators Group (GEG) East Jakarta, karena kita yakin bahwa Madrasah Lebih Baik, dan Lebih Baik Madrasah.
Foto-foto kegiatan Workshop Google Apps for Education:
Gabung bersama kami di Google Educators Group (GEG) East Jakarta:
Halo sahabat GEG East Jakarta, apa kabar semuanya. Semoga sehat dan sukses selalu. Kegiatan kali ini, GEG East Jakarta mempunyai tema kegiatan yaitu: Admin Google Apps for Education dan Google Classroom. Kegiatan ini dikhususkan untuk guru atau operator yang siap menjadi admin GAfE di Sekolah atau Madrasah bapak dan ibu bekerja.
Sebelum bapak ibu mendaftar kegiatan ini, ada baiknya bapak dan ibu memahami apa itu Google Apps for Education (GAfE), penjelasan dapat di baca pada halaman website Google: https://support.google.com/a/answer/139019?hl=id tertarik belajar bersama GEG East Jakarta?
Kegiatan diadakan di Tempat: MAN 7 Jakarta Tanggal: 31 Agustus 2015 Gratis, Free E-Certificate, dan Buku + Pulpen GEG
Materi yang akan dipelajari di Workshop Admin Google Apps for Education (GAfe):
Section 1
User creation, deletion, and administration
Create new users manually, in bulk, and via invitation
Demonstrate how to rename users, move users, add/remove nicknames, and suspend users
Demonstrate how to delete users, retain data files for deleted users, and restore recently deleted users
Use System Roles to delegate administration duties to users in a domain, including custom administration roles
Demonstrate how to reset a user password, force the user to change their password, and monitor the strength of user passwords
Section 2
Organizational units
Demonstrate how to create and use organizational units to manage users, groups, and security settings
Demonstrate how to manage Google Apps services by organizational unit
Section 3
Google Apps services and organizational access
Demonstrate how to configure sharing settings, storage requirements for Drive
Demonstrate how to use Chrome policies for devices and users
Demonstrate how to manage domain and organization level settings for Google Apps services
Demonstrate how to use reports to determine services use, troubleshoot system issues, and to improve domain security
Section 4
Mail delivery, routing, and filtering
Demonstrate how to configure Google Apps to manage mail routing
Demonstrate how to manage approved or reject sender lists and whitelist senders by domain and IP addresses
Demonstrate how to apply security best practices to email including transmit mail via a secure connection based on system rules
Demonstrate how to filter messages based on general compliance settings, content, and attachment settings
Section 5
Calendar settings and resources
Create and share a group calendar, set-up calendar sharing options, and delegate calendar access
Demonstrate how to create and manage calendar resources
Section 6
Mobile policies and device management
Demonstrate how to use Google Apps Mobile Management to manage Android and Google Sync devices
Demonstrate how to reset user access and prevent access from a lost mobile device
Section 7
Security
Demonstrate how to use exception groups to manage security options by organizational unit
Demonstrate how to configure SSO, OAuth, and 2-step verification
Section 8
Groups
Create a group that will be used as a shared mailbox for a group of users, Q & A Forums, and distribution lists
Demonstrate how to add, edit, disable, and delete a group, and prevent users from seeing other members of the group, and administer group roles
Demonstrate how to share docs, sites, and videos using groups
Demonstrate how to use Groups for Business to manage permissions and group settings
Google Grup Pendidik (Google Educator Group - GEG) merupakan komunitas pendidik yang saling belajar, berbagi, dan menginspirasi satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan siswa melalui solusi teknologi, baik di dalam maupun di luar kelas.
GEG memberikan platform bagi pengajar untuk berkolaborasi dengan satu sama lain, memungkinkan mereka mengambil ide kreatif baru dari satu sama lain, dan saling membantu dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan siswa menggunakan solusi Google. Aktivitas GEG berlangsung secara online dan offline. GEG online memberi ruang bagi pengajar untuk berdiskusi bersama dan mempelajari satu sama lain melalui Google+; GEG offline mengadakan acara dan lokakarya secara lokal, sebagai sarana untuk belajar dan berbagi secara langsung.
Google Educators Group (GEG) East Jakarta, adalah Google Group Pendidik yang berada di lokasi wilayah Jakarta Timur, yang telah diakui oleh Google Educators Group sejak tanggal 17 Januari 2015. GEG East Jakarta di pimpin oleh guru TIK MAN 9 Jakarta: Catur Yoga Meiningdias, dan dibantu oleh beberapa Guru Madrasah dan Sekolah Umum lainnya sebagai Co. Leader dari GEG East Jakarta, yaitu: Okdafid (MTSN 18 Jakarta), Adhitya (IndoTarget.Net) dan Moch. Abdul Azis (SMAN 56 Jakarta Barat).
Kegiatan yang dilakukan oleh kami murni sebagai relawan untuk memajukan pendidikan berbasis ICT di sekolah, khususnya Madrasah. Dengan saling belajar, berbagi dan menginspirasi satu sama lainnya, beberapa kegiatan GEG East Jakarta yang telah dilaksanakan:
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pemanfaatan TIK dalam pendidikan melalui Pendidikan Jarak Jauh bahwa: (1) Pendidikan jarak jauh diselenggarakan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan, (2) Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler, (3) Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam bentuk, modus dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan. Jadi sistem pendidikan jarak jauh telah menjadi suatu inovasi yang berarti dalam dunia pendidikan nasional.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), Dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet.
Para guru dituntut untuk menguasai ICT agar dapat mengembangkan dan memanfaatkan ICT sebagai media pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan dan kesempatan yang lebih luas kepada siswa dalam belajar agar mampu menguasai modernitas atau kemajuan zaman untuk meningkatkan daya saing di tingkat global.
UNESCO telah mengidentifikasi 4 (empat) tahap dalam sistem pendidikan yang mengadopsi TIK, yaitu :
Tahap emerging; yaitu perguruan tinggi/sekolah berada pada tahap awal. Pendidik dan tenaga kependidikan mulai menyadari, memilih/membeli, atau menerima donasi untuk pengadaan sarana dan prasarana (supporting work performance)
Tahap applying; yaitu perguruan tinggi/sekolah memiliki pemahaman baru akan kontribusi TIK. Pendidik dan tenaga kependidikan untuk menggunakan TIK dalam manajemen sekolah dan kurikulum (enhancing traditional teaching)
Tahap infusing; yaitu melibatkan kurikulum dengan mengintegrasikan TIK. Perguruan tinggi/sekolah mengembangkan teknologi berbasis komputer dalam lab, kelas, dan administrasi. Pendidik dan tenaga kependidikan mengekplorasi melalui pemahaman baru, dimana TIK mengubah produktivitas professional (facilitating learning).
Tahap Transforming; yaitu perguruan tinggi/sekolah telah memanfatkan TIK dalam seluruh organisasi. Pendidik dan tenaga kependidikan menciptakan lingkungan belajar yang integratif dan kreatif (creating innovative learning environment) melalui TIK.
Berdasarkan identifikasi adopsi TIK dari UNESCO, kami guru Madrasah yang tergabung dalam GEG East Jakarta baru ditahap emerging dan applying, untuk memantapkan adopsi TIK dalam pembelajaran, komunitas Google Educators Group (GEG) East Jakarta, mengadakan pelatihan Media Pembelajaran berbasis Cloud, dengan menggunakan media untuk Pendidikan yang diberikan oleh Google secara gratis, yang dikenal dengan nama Google Apps for Education (GAfE). Pelatihan ini dilaksanakan dari tanggal 3-10 Juli 2015 di E-Learning MAN 9 Jakarta (http://man9jkt.kemenag.go.id/elearning) dan Google Plus dengan hashtag: #GoogleClassroomGEGEastJakarta, sebagai nara sumber atau guru dalam pelatihan ini adalah Pemimpin Komunitas GEG East Jakarta yang juga sebagai Guru TIK di MAN 9 Jakarta, Bapak Catur Yoga Meiningdias. Peserta yang dinyatakan lulus dalam kegiatan ini ada 21 peserta yang berasal dari beberapa Madrasah, yaitu :
Andy Hermawan MTSN 1 Candi Laras Utara
Betty Indriasari MAN 11 Jakarta
Alimoddin MTS Al-Abror
Tudoni Romeo Jaemanah MIN Cibeureum Kab.Ciamis
Lukmanul Hakim MI Al Furqon Lampung Barat
Mochamad Abdul Azis SMAN 56 JakBar
Temy Yulianti, S.Pd MTs Negeri 27 Jakarta
Huswati, S.Pd MAN 11 Jakarta
MASHUDI, S.Pd MTs MAMBAUL ULUM PAKIS
Asep Nurdin MTS Islamiyah
Endang Palupi MAN 9 Jakarta
Zaenal Jamaludin MTsN 6 jakarta
Kurnia Kristianto MTs Negeri Teras Boyolali
Yosephine Sri Angkasa MI Asrorul Huda
Okdafid MTSN 18 Jakarta
Anik Sutartik MTSN 42 Jakarta
MASHUDI, S.Pd MTs MAMBAUL ULUM PAKIS
Raliyanti MAN 4 Jakarta
ALIFUDIN MAN Reok Kab. Manggarai NTT
Anita Fatmawati MAN 2 Jakarta
Sukardi MAN 9 Jakarta
Materi Workshop yang telah peserta kuasai:
Mengelola E-Mail berbasis Google Apps for Education (https://admin.google.com)
Membuat kelas di aplikasi Google Classroom (http://classroom.google.com)
Memasukan tugas dan materi di aplikasi Google Classroom (http://classroom.google.com)
Pengaturan kelas di aplikasi Google Classroom (http://classroom.google.com)
Komunikasi di kelas menggunakan aplikasi Google Classroom (http://classroom.google.com)
Menilai Tugas Siswa di aplikasi Google Classroom (http://classroom.google.com)
Masuk sebagai Siswa di aplikasi Google Classroom (http://classroom.google.com)
Permasalahan yang terdapat di aplikasi Google Classroom (http://classroom.google.com)
Uji Kompetensi Mengelola Email GAfE dan Google Classroom
Terima kasih kami ucapkan kepada peserta yang telah menyelesaikan semua kegiatan pembelajaran workshop secara online dan berkolaborasi sesama peserta. Untuk Guru-guru Madrasah yang ingin menambah kompetensi dalam bidang Pembelajaran berbasis ICT dapat bergabung bersama kami di GEG East Jakarta : https://www.google.com/landing/geg/groups/
Jakarta, 22 Juni 2015. Google Educators Group (GEG) East Jakarta yang di pimpin oleh Guru TIK MAN 9 Jakarta, Bapak Catur Yoga Meiningdias membuat sebuah kegiatan workshop ICT secara online. Media yang digunakan adalah media E-Learning yang dibuatnya menggunakan Content Management System (CMS) Moodle yang diinstal di hosting server http://man9jkt.kemenag.go.id/elearning. Kegiatan Workshop ini berlangsung secara online dari tanggal 22 - 28 Juni 2015 dengan materi: Google Apps for Education (GAfE) - Google Mail (GMail) Basic for Teacher.
Peserta yang mendaftar Worskhop Google Apps for Education (GAfE) dengan materi Google Mail (GMail) Basic mencapai 70 peserta dari berbagai wilayah dan berasal dari Sekolah Umum dan Madrasah. Tujuan dari Workshop Online GEG East Jakarta, untuk mempermudah guru dalam meningkatkan kompetensi di bidang ICT tanpa harus datang disuatu tempat karena E-Learning memungkinkan kegiatan tanpa adanya batas ruang dan waktu sehingga lebih efektif dan efisien.
Dari 70 peserta yang mendaftar pada kegiatan ini, 57 peserta berhasil login dan melakukan Kegiatan Awal (Pre Test) dan pada akhir kegiatan, yaitu tanggal 28 Juni 2015 hanya 30 peserta yang berhasil Lulus dalam kegiatan Workshop Online GEG East Jakarta, yaitu:
Tudoni Romeo Jaemanah MIN Cibeureum Kab.Ciamis
Mochamad Abdul Azis SMAN 56 JakBar
Lukmanul Hakim MI Al Furqon Lampung Barat
Okdafid MTSN 18 Jakarta
Temy Yulianti S.Pd MTs Negeri 27 Jakarta
Zaenal Jamaludin MTsN 6 jakarta
Alimoddin MTS Al-Abror
Betty Indriasari MAN 11 Jakarta
Linda Sari Dewi MTs N 33 Jakarta
ALIFUDIN MAN Reok Kab. Manggarai NTT
Anita Fatmawati MAN 2 Jakarta
Raliyanti MAN 4 Jakarta
Amrul Khairullah SMAN 15 jakarta
Herika Hayurani YARSI
Andy Hermawan MTSN 1 Candi Laras Utara
Asep Nurdin MTS Islamiyah
Anik Sutartik MTSN 42 Jakarta
Huswati S.Pd MAN 11 Jakarta
Mashudi S.Pd MTs Mambaul Ulum Pakis
Kurnia Kristianto MTs Negeri Teras Boyolali
Nurrokhim Madrasah Aliyah Swasta Jakarta Pusat
Ellis Ermawati MAN 4 Jakarta
Joko sugiharto MA ULUL ILMI Jakarta Timur
Fitria Silvi MAN 4 Jakarta
Rosyaida Saara Hellena MAN 18 Jakarta
Rohili Ahiriyah MTSN 10 Jakarta
M. ABDUL MAJID MAS AL HIDAYAH PESANGGARAN
Sukardi S.Pd MAN 9 Jakarta
Endang Palupi MAN 9 Jakarta
Ammar Suhada Djamin MTSN 22 Jakarta
Berdasarkan data yang di dapat penyebab rendahnya peserta yang lulus yaitu disebabkan oleh faktor individu. Rendahnya prosentasi kelulusan yang disebabkan oleh Faktor Individu antara lain: Kurangnya motivasi, self-efficacy, kesibukan, kemampuan menggunakan E-Learning, dan kemampuan mengelola waktu. Siapkah guru Madrasah menggunakan E-Learning? semuanya tergantung individu guru tersebut.
Classroom debuted last year to help teachers and students save time and collaborate with each other, and since then we’ve been working on how to make sure it worked well with other products that educators love and use in their classes.
Starting today, developers can embed the Classroom share button and sign up for the developer preview of the Classroom API. These tools make it easy for developers to seamlessly integrate with Classroom in ways that help teachers and students — like letting teachers create assignments directly from Quizlet, Duolingo, PBS and many other favorites.
We’ve also got other updates to tell you about, including whitelisted domains and notifications in the Classroom mobile app.
Classroom API
The Classroom API allows admins to provision and manage classes at scale, and lets developers integrate their applications with Classroom. Until the end of July, we’ll be running a developer preview, during which interested admins and developers can sign up for early access. When the preview ends, all Apps for Education domains will be able to use the API, unless the admin has restricted access.
By using the API, admins will be able to provision and populate classes on behalf of their teachers, set up tools to sync their Student Information Systems with Classroom, and get basic visibility into which classes are being taught in their domain. The Classroom API also allows other apps to integrate with Classroom.
A few developers have been helping us test the API, and we’re excited to share a few examples of what they’ve built:
The New Visions CloudLab (makers of Doctopus) built rosterSync for Sheets, an add-on integrated with Classroom. Harnessing the power of Google Sheets, admins can sync data from any student information system with Classroom.
Alma, a hybrid student information and learning management platform, will let schools easily create and sync their class rosters directly to Classroom with just a few clicks. And if an admin adds a student to a class in Alma, that student will get automatically added in the Classroom class. See more in their demo video.
And if you use Pear Deck, it’s now easy to start an interactive Pear Deck session with any of your Classroom classes. Just click “Invite from Google Classroom,” choose a class and your students will automatically be invited. Pear Deck will always use your current roster of students from Classroom, so you don’t have to keep rosters up to date across apps.
In the Admin Console, admins will be able to restrict whether teachers and students in their domain can authorize apps to access their Google Classroom data. And we don’t permit other apps to use Classroom data from the API for any advertising purposes.
Classroom share button
Today we’re also introducing the Classroom share button, a simple way for developers – or schools – to allow teachers and students to seamlessly assign or turn-in links, videos and images from another webpage or product.
The share button only requires a few lines of JavaScript, and you can customize the button to meet the needs of your website. When teachers and students click the button, they can quickly share to Classroom without having to leave the site they’re on. More than 20 educational content and tool providers have already committed to integrating the Classroom share button, including:
To get started or learn more about either the API or integrating the share button, visitdevelopers.google.com/classroom. And let us know what you’re building using the #withclassroom hashtag on Twitter or G+. As always, we’re looking forward to hearing your feedback and making sure that we’re addressing top needs. We’ll use the developer community site Stack Overflow to field technical questions and feedback about the Classroom API. Please use the tag google-classroom. Other new Classroom and Google Apps for Education features:
Whitelisted domains: The ability to whitelist domains will be rolling out over the next few weeks. We shared this with you in March; we’re excited that now you’ll be able to whitelist other Google Apps for Education domains so students, teachers or staff in different domains can effectively work together in Drive and Classroom.
Mobile Classroom notifications: In the next few weeks, we’ll be adding mobile notifications in our iOS and Android app. Students can immediately see when they’ve got a new assignment or grade, a note from their teacher or a comment from a fellow student.
Re-use previous posts: If you used Classroom this year and want to reuse your assignments or materials in future classes, we’ve got you covered. In August, we’re planning to roll out the ability for you to reuse assignments and posts from old classes. Stay tuned for more details.
Easier provisioning of Google Apps accounts for your domain: Creating a large number of Google Apps for Education accounts can be challenging. Last week we introduced a new API to generate available usernames and create Google Apps accounts in your domain: account provisioning for Google Apps. It can be used in a website where users create their own accounts or in a script that creates accounts in bulk.
Jakarta, 04 Juni 2015. Ratusan guru sekolah dan madrasah belajar, berbagi, dan menginspirasi dalam kegiatan EdTech Indonesia Summit 2015 di Gedung Kemendikbud, Senaya Jakarta. Acara ini digagas oleh “Kesekolah.com dan Cisco Education”. Kegiatan ini dilaksanakan dari pukul 07.00 sampai 17.00 WIB.
Pendidikan abad 21 : Perspektif & Pelaksana
Panel diskusi yang diisi oleh pemateri dari Kemendikbud, Disdik DKI dan para Akademisi mencoba menjawab 21st Century Learning yang terus menjadi isu pendidikan global setiap tahun. Hal ini menyebabkan tuntutan yang tidak dapat dihindari keterampilan abad ke-21 khususnya bidang Teknologi Pendidikan.
“Pelajaran yang penting menurut kita belum tentu dianggap penting buat anak, tugas kita memancing anak.”, papar akademisi lebih lanjut di zaman IPTEK ini yang diperlukan ialah problem solving, team working and communication tidak bisa terlepas salah satu.
Kehadiran “Edtech” di Indonesia merupakan awal yang bagus karena akan banyak masukan “global” untuk perkembanganan dunia pendidikan sekaligus menjawab pertanyaan bagaimana Pendidik menjawab tantangan tersebut ?
Presentasi #EdTech
Paparan teknologi pendidikan yang disamapaikan serta materinya antara lain :
Cisco => Education cloud dan CiscoMeraki (Marcus Lim_Director Cisco Education) Teknologi pembelajaran berbasis dunia maya serta penggunaan internet yang safety dan terkontrol. Trend in education (little ability to personalise, classtime not engaging a student and efficiency)
Google => Apps untuk Pendidikan dan Infrastruktur Sekolah dan How to make your classroom more interesting with Google ? Pepita Gunawan (Education Go Digital Lead for Indonesia, Google) & Catur Yoga M (Guru TIKMAN 9 Jakarta / Pemimpin Google Educators Group (GEG) Jakarta Timur) & Bambang Hermanto (IT Head Insan Cendekia Madani). Aplikasi Google untuk dunia pendidikan berupa perangkat office yang bisa digunakan berkolaborasi dengan pengguna lain. Pengenalan Google Classroom pembelajaran dan pemberian tugas yang bisa langsung digunakan online serta penilaiannya secara otomatis.
Launching TeacherHub (Lie Hardy). Pembukaan teacher hub menu yang bisa mengkolaborasikan guru seluruh Indonesia untuk berbagi dari portal : kesekolah.com
Solution tour : Classroom ^& Infrastuktur talk. Pengenalan aneka konten Teknologi Pendidikan dari masing-masing kemitraan
Student Voice : Students, Inspiration and Technology (Students). Pendapat siswa tentang Pelajaran terkait TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Case Study : Re-Designing Schools Infrastucture (Akademisi Binus University). Desain infrastruktur yang digunakan di Universitas secara efektif.
Semua merupakan paparan pendukung teknologi pendidikan untuk pembelajaran kolaboratif dengan dukungan infrastruktur yang aman , yang bertujuan untuk kinerja pendidikan yang lebih tinggi.
Tujuan akhirnya adalah Pendidikan dan Generasi Indonesia yang lebih baik.
Gabung bersama kami di Google Educators Group (GEG) East Jakarta: